Mohon tunggu...
Sugiyantoro
Sugiyantoro Mohon Tunggu... Relawan - News - Opini | SHOLATLAH, masuk SURGA nda bisa NYOGOK |

Humas - Media Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran di Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Refleksi Pertengahan Ramadan

18 April 2022   00:57 Diperbarui: 18 April 2022   01:06 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari sumber viva.co.id

POSISIONING umat Islam di bulan ramadan 1443 H/2022 M sudah di pertengahan. Ini sebuah posisi menentukan untuk memasuki 10 hari terakhir, nantinya.

Apa siapa dan bagaimana ibadah kita hanya Allah Ta'ala dan diri kita yang tahu. Orang lain melihat kita hanya dari aspek luar pun itu sangat sepintas saja.

Ramadan Bulan Mulia

Tak lama lagi ramadan pergi. Entah ramadan tahun depan bisa jumpa lagi atau tidak. Pastinya tidak ada yang bisa menjaminnya. 

Kemuliaan, keramat dan fadhilah ramadan sungguh luar biasa. Seandainya umat ini tahu pastilah ia akan meminta kepada Allah agar setiap bulannya menjadi bulan ramadan. 

Ramadan juga menjadi salah satu tanda kasih sayang Allah kepada Rasulullah Saw. Maksud dan tujuannya adalah agar umat ini bisa mensejajarkan diri dengan ibadah-ibadah umat terdahulu yang luar biasa. 

Karenanya dalam ramadan semua kebaikan, amal dan ibadah diganjar dengan berlipat-lipat derajat pahalanya. Tetapi apalah daya, semangat (jazbah) dalam berlomba-lomba menggapai kebaikan yang kita miliki amat tipis.

Padahal Allah sudah berjanji memberikan banyak bonus dan diskon yakni melipat gandakan semua amal kabaikan dan ibadah selama ramadan.

Amalan Ringan

Kalau kita mempelajari sejarah para Nabi dan Rasul utusan Allah mereka adalah manusia luar biasa yang dipilih Allah.

Mereka amat luar biasa dalam menjalankan perintah Allah dari sisi sosial maupun spiritualnya. Atau kita tengok saja kehidupan para Sahabat Nabi Saw dalam beribadah di bulan ramadan.

Ada Sahabat yang mampu mengkhatamkan Al-Quran berkali-kali selama bulan ramadan sodakohnya luar biasa, salat dan dzikirnya menakjubkan. Pendek kata ibadah vertikal dan horisontalnya luar biasa.

Untuk beribadah seperti mereka semua, kita tidak bisa. Bagaimanapun syahwat, nafsu dan gemerlapnya dunia masih menggelantungi hati, menari di fikiran sehingga menjadi sebab lemahnya kekuatan ibadah. 

Berangkat dari semua itu, bagi kita yang hidup dijaman akhir seperti ini ada satu ibadah yang ringan, gampang, mudah dan tidak cape mengamalkannya. Yakni memasang niat ibadah pada semua aktifitas yang kita kerjakan. 

Semuanya, ya semuanya. Tapi ini untuk hal yang bersifat positif, maslahat. Hal maksiyat, madharat tidak bisa pasang niat ibadah. Semisal mencuri, menggarong, merampok, korupsi tidak bisa diniatkan sebagai ibadah.

Pasalnya Halalun bayyinun wa kharamun bayyinun, yang baik, halal, maslahat itu sudah jelas dan pasti sedangkan yang tidak baik, haram, madharat, merugikan itu pun sudah pasti. 

Mengapa niat? Ya karena Innamal 'amalu binniyat, segala sesuatu itu bergantung pada niatnya. Berolehnya pun bergantung juga pada niatnya.

Aktifitas kerja apapun seperti dikantor, ASN, tentara, polisi, politisi, advokat, seniman, menulis dan sebagainya bisa menjadi amal ibadah dengan pasang niat yang baik karena Allah.

Bagitupun bertani, mencangkul sawah, memelihara kambing, sapi dan sebaginya bisa menjadi amal ibadah.

Kesimpulan

Dari sedikit, sepintas uraian diatas diperoleh kesimpulan bahwa memasang niat baik, niat ibadah menjadi alternatif ditengah ketidaksempurnaan dan tipisnya kekuatan ibadah yang kita miliki di jaman seperti ini.

Sehingga catatan amal kebaikan dan pahala kita menjadi banyak saat menghadap Allah nanti saat menjemput ajal maupun proses-proses persidangan Allah setelah kiamat.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun