Mohon tunggu...
Sugiyantoro
Sugiyantoro Mohon Tunggu... Relawan - News - Opini | SHOLATLAH, masuk SURGA nda bisa NYOGOK |

Humas - Media Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran di Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ber-RT Itu Ibadah

6 April 2022   00:11 Diperbarui: 6 April 2022   00:15 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingkat perselisihan, gesekan, kecemburuan antar warga semakin tipis bahkan riak-riak bisa diantisipasi sesegera mungkin oleh pengurus RT beserta para tokoh, pemuka RT.

Kesimpulan

Bagi pejabat pemerintahan baik sipil maupun militer termasuk tokoh atau orang yang ditokohkan amat baik bila selalu berdekatan dengan warga sekitarnya.

Hadirlah pada forum RT, tularkan ilmu, pemahaman dan wawasan sehingga hadirnya kita ditengah warga bisa dirasakan kemanfaatanya.

Terlebih bagi para politisi, aktifis politik, aktifis organisasi/lembaga apapun bentuknya hendaknya berdekat-dekatan dengan warga sekitarnya atau RT.

Menjauhi warga RT bisa dimaknai sebuah kematian yakni di cap sebagai warga yang ego (tidak semedulur) bahkan elitis (bergaya ningrat).

Warga RT lah yang siap hadir, stanbay 24 jam dalam semua kebutuhan kita. Mengapa? Karena warga RT adalah orang terdekat kita dalam hal bermasyarakat. 

Semisal gelaran hajatan manten (nikahan), sunatan, yasin tahlil dan sebagainya, mereka warga RT yang pertama akan datang, nyengkuyung (membantu) kita. 

Maka ber-RT adalah sebuah ibadah yakni amal jama'i dimana bekerjasama amal kecil menjadi besar, sulit menjadi mudah, berat menjadi ringan.

Ali Bin Abi Thalib mengatakan keruh dalam amal jama'ah itu lebih baik dari pada jernih dalam kesendirian. Hasan Al-Bana berkata menjaga perasaan orang lain jauh lebih penting di banding membela diri.

Sapu walaupun kotor tetap bermanfaat ketimbang satu lidi yang bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun