Mohon tunggu...
Sugiyantoro
Sugiyantoro Mohon Tunggu... Relawan - News - Opini | SHOLATLAH, masuk SURGA nda bisa NYOGOK |

Humas - Media Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran di Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Memancing Itu...

13 September 2021   14:43 Diperbarui: 13 September 2021   14:51 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MEMANCING : Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran H. Sugeng, SH.,MSI. (Foto: Dok.Tim LBH-PK).

"Memancing itu bukanlah hobi sembarang hobi. Memancing itu penuh makna filosofi, menyehatkan nurani, meningkatkan kepekaan diri akan berbagai situasi".

BEBERAPA hari yang lalu, saat senggang, penulis menemani sang Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran (LBH-PK), H. Sugeng, SH., MSI., untuk memancing.

Memancing itu bukan hanya aktifitas yang dilakoni rakyat kecil saja.

Pastinya semua orang punya hobi tersendiri. Tak peduli setinggi apapun pangkat dan derajatnya. Sebanyak apapun tumpukan hartanya. Pastilah disaat senggang dan luang digunakanya untuk menyalurkan hobinya itu.

Tak terkecuali dengan sosok advokat beken, pendiri, direktur dan ketua umum dari sebuah lembaga bantuan hukum yang selama tiga periode ini menyabet prestasi yakni terakreditasi "A" dari Kemenkumham RI.

Adalah H. Sugeng, SH., MSI sebagaimana anak manusia lainya. Beliau punya hobi memancing disaat senggang dan luangnya.

Jam terbangnya yang tinggi sebagai advokat senior dan beken dalam menangani berbagai perkara ditambah posisinya sebagai nahkoda utama LBH-PK pastilah amat melelahkan.

Tumpukan dokumen, ratusan berkas dan surat yang harus ditandatanganinya adalah sebagian dari keseharianya.

Terbang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu persidangan ke persidangan lain juga dari satu rapat ke rapat yang lainya menjadi rutinitas sebagai konsekuensi dari pilihan hidupnya di jalur hukum sebagai advokat sekaligus pemimpin lembaga.

Maka sekali ada waktu senggang, luang digunakanya untuk menyalurkan hobinya, memancing. Beliau punya sebuah kolam, tambak  yang dihuni bermacam-macam jenis ikan tawar. Ada yang besar, ada pula yang masih kecil.

Beliau mengatakan "memancing itu murah, meriah, penuh makna". Selain itu area kolam atau tambak ikanya menyuguhkan panorama pesawahan yang enak dipandang mata, udaranya segar, airnyapun dingin.

Setiap memasukan umpan ke mata pancing beliau selalu ucap Basmalah dan kalau dapat ikan mengucap Alhamdulillah.

Menurut beliau memancing itu melatih fokus pada tujuan yang ingin dicapai, menumbuhkan kesabaran, meneguhkan konsistensi, dan mengokohkan keistiqomahan. Hal ini amat dibutuhkan oleh setiap manusia dalam profesi apapun.

Dalam dunia hukum kaitanya profesi advokat, seorang advokat harus fokus pada perkara yang sedang ditanganinya.

Sabar dalam berproses saat menangani perkara. Konsisten atas apa yang menjadi pilihan dari profesinya.

Endingnya istiqomah bekerja, menjalankan profesinya dengan prinsip "Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Nggawe".

Dalam sikon apapun harus teguh pendiran, bekerja semaksimal mungkin karena bekerja adalah sebuah ibadah bentuk pengabdian pada AllahSWT, keluarga, nusa bangsa dan negara juga agama.

Bekerjalah karena AllahSWT dan RasulNYA juga semua manusia akan melihat pekerjaan, karya, pengabdian, perjuangan dan dedikasi kita dimanapun berada dan juga dalam posisi apapun.

Tugas utama manusia adalah berusaha, ikhtiar, dan hasilnya ini  jadi urusan AllahSWT.

Semisal mancing, ya sudah mancing saja, fokus, sabar, konsisten, istiqomah.

Dapat ikan tidaknya, dapat ikan besar tidaknya, itu bukan urusan kita.

Rizki ada di tangan AllahSWT. Dapat banyak bersyukur, sedikit juga harus bersyukur.

Mancing itu dapat ikan besar ya bersyukur, dapat kecil ya bersyukur, tidak dapat ikan pun tetap bersyukur.

Nikmati prosesnya, karena hasil tak bisa lepas dari proses yang dilalui setiap manusia.

Saat beliau memancing hati pikiran menjadi plong, senang, bahagia menjadi satu. Saat beliau memancing ada kebahagiaan bagi para pedagang, warung makanan di sekitar kolam tambaknya.

Sebab beliau selalu memesan kopi, teh dan "mendoan anget" untuk cemilan memancing bersama para kolega sesama advokat di lembaganya beserta staf pendampingnya.

Begitulah pesan beliau saat memancing yang penulis unggah dan catat sebagai pelajaran berharga bagi kita semua.

Semoga bermanfaat.

---------------

(*). Penulis.

Sugiyantoro,S.Ag.

(Kepala Bagian Pengelolaan Media Sosial pada Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun