Mohon tunggu...
Toriqotul Hidayanah
Toriqotul Hidayanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang acne fighter dan perempuan yang selalu gagal diet :)

anak perempuan terakhir dari 3 bersaudara. Sedang berjuang berlari diatas roda kehidupan. memiliki ketertarikan tentang kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Tanggapan Orang tua Siswa terhadap Proses Pembelajaran Daring?

19 Oktober 2021   04:16 Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:56 6592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran daring anak usia sekolah dasar.

 

Apa itu pembelajaran daring?

Pembelajaran daring memiliki pengertian pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, tetapi dilaksanakan melalui suatu jaringan internet dimana antara pendidik dan peserta didik dapat terhubung secara online.

Lantas kenapa dilakukan pembelajaran daring?

Keputusan tersebut diambil setelah munculnya wabah covid-19 yang melanda tanah air. Adanya virus tersebut memunculkan kekhawatiran banyak pihak, termasuk pemerintah. Hal ini dikarenakan penyebaran virus tersebut sangat mudah dan berlangsung secara cepat. Sehingga dikhawatirkan apabila siswa mengikuti pembelajaran seperti biasa (tatap muka) dan berinteraksi dengan teman serta guru seperti biasanya akan menjadi klaster persebaran virus covid-19.

Mengutip dari alodokter.com, covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru.

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring di Indonesia?

Pembelajaran secara daring pertama kali diterapkan di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan bahwa seluruh pendidikan untuk anak usia sekolah dilakukan secara daring selama masa covid-19.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran daring di Indonesia menggunakan beberapa platform resmi seperti Microsoft Teams, Zoom, Google Meet dan lainnya. Pembelajaran daring memiliki banyak keuntungan bagi guru dan siswa seperti bisa dilaksanakan dimana saja dan kapan saja sesuai kesepakatan dua belah pihak. Namun beberapa kendala juga mengiringi proses pembelajaran daring seperti sulit koneksi dan juga keterbatasan akses baik karena teknis ataupun alat dan biaya.

Lalu, bagaimana tanggapan orang tua siswa mengenai hal tersebut?

Untuk mengetahui hal ini, penulis memberikan pertanyaan tersebut kepada wali murid di SD N BAMBUSARI melalui Whatsapp.

Umi, seorang ibu rumah tangga dan pedagang. Ia mengatakan bahwa proses pembelajaran daring kurang efektif diterapkan pada jenjang sekolah dasar.

“Kurang efektif ya menurut saya, karena kan anak nggak ketemu gurunya. Terus nggak denger langsung juga penjelasan dari guru.”

Selain itu ia juga mengeluhkan sulitnya mengajar anak yang sudah terbiasa dengannya, menurutnya anak akan susah jika diajar oleh ibunya sendiri karena tidak ada rasa sungkan sehingga cenderung sesuka hati ketika diminta belajar.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu rumah tangga lain. Atik yang tidak setuju dengan pembelajaran online atau daring. Menurutnya pembelajaran online akan sulit dijalani terutama baginya karena anaknya yang masih kelas 3 SD.

“Nggak setuju sih sebenarnya, kan anak saya masih kelas 3 kalau untuk mengoperasikan handphone sendiri untuk tugas itu belum bisa jadi harus didampingi terus. Padahal saya juga ada bayi, jadi kan repot juga” imbuhnya.

Mimin, seorang ibu rumah tangga juga memberikan pendapat yang sama. Ia mengeluhkan kurangnya fasilitas.

“Jujur saya terbebani, di rumah hanya ada satu smartphone itu pun dibawa bapaknya bekerja. Jadi kalau ada tugas ya harus nunggu bapaknya pulang, padahal kan bapaknya pulang malam anaknya juga sudah ngantuk”.

Masalah yang sama terkait kepemilikan hp, susah sinyal ataupun keterbatasan kuota internet juga diungkapkan oleh wali murid lain. Meski begitu mereka tetap mengikuti proses pembelajaran yang ada sambil berharap sekolah segera melakukan tatap muka terbatas sehingga semuanya dapat berjalan lancar seperti sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun