Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akar Masalah Negara Ini? Salah Satunya Aparatur Negaranya Kurang Kompeten!

27 Oktober 2015   13:32 Diperbarui: 27 Oktober 2015   13:37 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin banyak masalah yang timbul di negara ini, muaranya disebabkan oleh kurangnya penegakan hukum dan para aparatur negara khususnya middle class hingga golongan rendah yang tidak kredibel dan punya kemampuan untuk mengatasi banyak masalah di negara ini . Hukum bisa diperjualbelikan dengan mudah dan gampang, masyarakat yang sangat permisif dengan aturan ditambah para pegawai pemerintahan yang tidak mempunyai kemampuan yang mumpuni. Tulisan ini hanya menyoroti satu aspek saja, yaitu masalah SDM para aparatur negara.

Mari kita berkaca pada kemampuan pihak swasta yang bisa memetakan masalah, mencari solusi dari masalah dan bisa menyelesaikan dengan mempertimbangkan banyak aspek. Dan para pengusaha (swasta) memang mengandalkan banyak tenaga-tenaga terampil yang baik dan bisa diatur untuk mencapai target yang diinginkan. Mereka menyaring dengan cermat para calon pekerja dengan level dan tingkatan yang baik dan berkualitas, karena memang hal ini lah yang menjadi pondasi utama dalam mengatasi banyak masalah.

Saya yakin, seyakin-yakinnya, bila aparatur negara yang terlatih, terdidik, berkualitas baik dan mumpuni akan bisa menelurkan hasil yang sangat berguna dan bermanfaat bagi negara ini. Negara ini bukan terlahir dari rakyat yang bodoh. Tolong jangan remehkan perekrutan calon-calon aparatur negara, dan buatlah seleksi yang benar-benar bisa menjaring calon-calon pemimpin bangsa yang terbaik. Bukan hanya sekedar selentingan, gosip murahan dan juga telah menjadi rahasia umum selama berpuluh-puluh tahun lamanya, bahwa seorang calon aparatur negara tingkat daerah maupun pusat bisa lolos seleksi bila memiliki 2 hal utama.

Koneksi dan uang. Silahkan tanya kepada sebagian besar masyarakat Indonesia, bahwa praktek-praktek “perlu koneksi dan perlu uang” masih ada apa tidak dalam proses penerimaan para calon aparatur negara saat ini. Saya yakin masih banyak dan banyak cara untuk menangkal bahkan menghilangkan praktek-praktek seperti ini, KALAU MAU !

Bila problem negara ini, tidak kunjung selesai, dan akan berulang lagi suatu saat nanti, saya bahkan maklum yakin akan ABADI seperti itu di negara ini, bila tidak dilakukan pembenahan yang masif dan revolusioner.

  • Langkah masif dengan pemecatan dan mempensiunkan dini para aparatur negara yang sudah tidak produktif, kenapa tidak?
  • Langkah masif untuk membersihkan dan menghilangkan bagian-bagian tidak berguna di pemerintahan, kenapa tidak?
  • Langkah masif untuk memberikan pelatihan dan training bagi para aparatur negara yang masih memiliki potensi untuk berkembang, kenapa tidak?
  • Langkah masif untuk senantiasa memecat siapapun yang memang tidak memiliki kinerja baik dan tidak menunjukkan progress setelah mendapatkan beberapa teguran, kenapa tidak?
  • Langkah masif untuk merekrut para aparatur negara dengan seleksi yang berlapis, auditable, dan mengutamakan kualitas, kenapa tidak?
  • Langkah masif untuk memecat siapapun yang terbukti lolos bermodalkan koneksi dan uang, mereka-mereka ini yang menjadi salah satu kunci timbulnya masalah di negara ini. Bagaimana mereka akan mempunyai performa yang baik ?

Aturan baru bisa dibuat dan direvisi untuk melakukan hal-hal ini, KENAPA TIDAK BISA?

Para pejabat tinggi di negara ini, mungkin saja, memang terdiri dari orang-orang yang ‘berkualitas’, namun apakah menjamin bahwa level di bawahnya akan se ‘berkualitas’ mereka? Jangan-jangan masalah yang terjadi selama ini di negara ini, karena salah menginterpratasikan dan menganalisa perintah pimpinan. Yang disuruh A yang jadi B.

Masalah asap, masalah banjir, masalah kemelaratan dan kemiskinan, masalah ketimpangan sosial, masalah penegakan hukum, dan masalah-masalah lainnya, sangat dimungkinkan bisa terjadi, karena memang tidak ada yang kompeten dan baik dalam mencoba banyak alternatif solusi dan analisa yang baik dalam mencari akar permasalahannya.

Para pemilik kepentingan di negara ini, tolong dicarilah, para generasi muda yang bagus dan berkualitas, yang ditempatkan untuk mengatasi masalah-masalah ini, saya yakin banyak generasi muda yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan para aparatur negara saat ini. Buang dan pecat saja para aparatur yang tidak produktif dan berguna itu ! Mereka sudah cukup lama duduk di sana dengan enak dan nyaman..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun