Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kami Butuh Tetesan Keringat Kerja Keras dan Niat Baik Kalian

18 Oktober 2015   13:02 Diperbarui: 18 Oktober 2015   14:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jargon berisi kalimat-kalimat memukau penuh janji-jani,visi dan misi yang panjang dan menyejukkan hati,bertebaran di bumi Indonesia menjelang pilkada-pilkada serentak nanti.Saya yakin semua yang membaca nya akan perperangah takjub akan keindahan kalimat-kalimat yang tersusun rapi,menarik dan menggugah itu.

Kalimat2 ini bukan pertama kalinya kita dengar, kita baca, beberapa tahun belakangan, negara ini dipenuhi kalimat-kalimat menarik nan syahdu seperti ini bahkan karena keseringan membacanya,terkesan menjadi kalimat murahan dan picisan. Namun isi dan bobotnya sangat baik dan penuh janji. Kalimat yang sering dibuat;

1. Mensejahterakan masyarakat dengan program bla..bla...bla....

2. Mengatasi kesenjangan sosial dengan program tut..tut..tutt...

3. Mengentaskan kemiskinan dengan program pret...pret...pret...

4. Menurunkan angka kriminalitas dan memelihara keamanan dengan program..sret..sret...sret...

5. Memberikan bantuan kesehatan bagi yang tidak mampu dengan program, ngek...ngekkk...ngekkkk..

6. Menciptakan lapangan kerja dengan program....ncrit...ncrit...ncrit...

Kalimat-kalimat yang mengharukan dan pro rakyat sekali. Dan kalimat-kalimat seperti ini bukan kalimat baru namun ,kalimat jadul,sudah dipakai sejak dulu sebagai salah satu senjata pamungkas para calon pemimpin di negara ini.

Apa yang terjadi setelah terpilih??? Saya yakin-seyakin yakinnya bahwa sebagian kecil dari kalimat-kalimat itu terealisasi dan orang yang membaca nya dulu, menurut saya cukup pantas untuk bilang "Kalian penipu, pembohong, pembual!"

Laporan pertanggungjawaban para pemimpin terdahulu pun,tidak pernah sampai ke mata para pemilih nya. "Kalian orang yang tidak bertanggungjawab! Kalian licik dan penuh tipu muslihat.Neraka jahanam tempat kalian berlabuh!" Kalimat-kalimat yang juga menurut saya pantas untuk diberikan kepada para pemimpin terdahulu yang membuat kalimat-kalimat setebal buku,penuh janji dan mimpi-mimpi itu.

Bila ada  dalih tidak bisa menyelesaikan seluruh janji-janji itu,karena ada masalah yang tidak bisa dikontrol dan melibatkan pihak lain, lantas kenapa harus memilih tipe pemimpin seperti itu. Pilih anak TK cukup untuk membuat banyak dalih dan alasan2 atas ketidakmampuan diri. 

Kami Tidak Butuh Visi,Misi,Janji Setebal Buku Itu,Kami Butuh Tetesan Keringat Kerja Keras dan Niat Baik Kalian. Tunjukkan itu,dan jangan hanya bisa beretorika penuh janji dan mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun