Mohon tunggu...
Topik Nugroho
Topik Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Blogger

My Site https://www.seputarwisata.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola

Haruskah Pakai Gas Air Mata untuk Merendam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan?

2 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 2 Oktober 2022   22:07 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber alodokter.com

Setiap ada kerusuhan pastilah pihak pengamanan menggunakan gas air mata, Tidak hanya pada tragedi sepak bola saja melainkan di event acara lain. Setiap ada event sepak bola di tanah air mulai dari tingkat desapun pasti ada kerusuhan.

Masih teringat ketika waktu kecil saya menjadi penonton sepak bola antar klub desa, yang namanya pertandingan persahabatan ada-ada saja bumbu kerusuhan antar pemain namun tidak menyebabkan nyawa melayang karena pertandingan tidak dilakukan di stadion.

Sepak bola yang menjadi hiburan  masyarakat  menjadi momok bagi beberapa orang yang merasa was-was apakah nanti akan terjadi kerusuhan. Tidak semua orang menginginkan kerusuhan itu terjadi, ada mungkin beberapa pihak yang membuat mereka para kalangan anarkis yang membumbuinya hingga terjadi kerusuhan besar.

Tragedi yang sudah-sudah terjadi di sepak bola tanah air masih saja terjadi kerusuhan dimana-mana. Sepakbola yang notabene menjadi hiburan masyarakat sudah tak ramah lagi jika menjadi penonton di dalam stadion.  

Sebagai salah satu hiburan di Masyarakat, jika sepantasnya di Stadion diterapkan berbagai aturan untuk tidak membawa beberapa alat yang mengancam jiwa, aturan tidak boleh anarkis, setiap selesai pertandingan harus segera keluar dari stadion, atau aturan lainnya yang membuat beberapa orang tidak bertindak anarkis dengan  menjual tiket dengan harga yang tinggi dengan begitu tidak banyak orang yang akan bersedia menjadi penonton di stadion.

Karena kebanyakan orang yang melakukan anarkis tersebut mereka yang hanya memiliki sedikit uang untuk membeli tiket namun jagoan mereka kalah dan merasa kecewa dengan tiket yang dibelinya.

Jika ada aturan mungkin akan teratur, karena mereka mungkin akan menaati segala peraturan yang diberlakukan di dalam stadion. Jika masih terjadi kekacauan dan melanggar peraturan tersebut harus ada sanksi dan jika kericuhan terjadi, pihak pengamanan jangan lantas menembakkan gas air mata karena tidak semua penonton tersebut adalah orang yang jahat yang bertindak tersulutnya amarah, tidak bisa digebyah uyah. Jika memang masa yang turun kelapangan dalam jumlah besar maka pihak pengamanan harus membuat cara lain dengan membuat jaring yang besar dengan menangkap orang yang ketengah lapang dengan jaring tersebut. Jangan sampai membahayakan para supporter

Jika kita selaku penonton ingin aman, anda bisa menyaksikan pertandingan dirumah, jikalau pertandingan akan disiarkan langsung opada media televisi . Jika ada kekacauan dan terjadi kerusuhan, supporter agar tenang untuk tidak keluar dari stadiun karena akan terjadi injak menginjak seseorang jika panik meninggalkan kursi penonton.

Selanjutnya pihak pengaman dilarang menyemprotkan gas air mata di tribun penonton, dan dilarang keras untuk menyemprotkan gas air mata karena nanti akan ada efek  gas air mata bagi yang terkena

Sebuah nyawa lebih berharga daripada pertandingan. Karena tidak semua orang ingin mati sia-sia, apalagi sesungguhnya menang dan kalah itu merupakan sebuah resiko yang akan didapatkan dalam sebuah pertandingan.

Sebegitu banyak nyawa yang melayang hingga ratusan orang meninggal pada tragedi pertandingan sepakbola di Kanjuruhan menjadi potret buram sepak bola yang terjadi di Indonesia.

Haruskah Pakai Gas Air Mata, Untuk Meredam Kerusuhan di Stadion?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun