Mohon tunggu...
Topik Nugroho
Topik Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Blogger

My Site https://www.seputarwisata.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

KH. Hasan Abdullah Sahal, Tokoh Islam Favorit di Dunia Pendidikan

27 Mei 2019   22:15 Diperbarui: 27 Mei 2019   22:23 3781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kyai yang memiliki karismatik yang luar biasa. Ia merupakan salah satu putra dari KH. Ahmad Sahal sebagai salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor.  Saat ini ia menjadi salah satu pemimpin pondok modern darussalam gontor bersama 2 orang lainnya yaitu Dr. KH Abdullah Syukri Zarkasyi dan KH. Syamsul Hadi Abdan.

Selain memimpin pondok pesantren GONTOR KH. Hasan Abdullah Sahal juga sebagai salah satu pengasuh Pondok Tahfidz Qur'an Al-Muqoddasah Mlarak, Ponorogo. Sebagai seorang pemimpin, ia adalah lulusan terbaik di Universitas Islam Madinah Al-Munawwarah untuk Jenjang Sarjana Strata Satu dan melanjutkan program Pascasarjana di Universitas Alazhar Mesir dengan Spesialisasi Ilmu Hadis

Walaupun tidak ada nama di daftar tokoh islam wikipedia, saya sangat menganggumi sosok kyai yang satu ini, boleh dibilang pesantren gontor telah sukses dalam mendidik santri-santrinya hingga mereka dapat menjadi orang yang populer di Indonesia, berkat tiga trimurti yang telah mendirikan pesantren gontor.

Adapun beberapa Alumni yang telah menorehkan tintanya di Indonesia adalah Prof Din Syamsudin sebagai Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Hidayat Nur Wahid Salah satu alumni yang pernah menjadi Mantan Ketua MPR RI, Nurcholis Madjdi sebagai salah satu Cendikiawan Muslim, Maftuh Basyuni sebagai mantan Menteri Agama, Muhammad Hilmy sebagai pengusaha Jenang kudus Mubarok, Idham Cahlid sebagai Mantan Wakil Perdana Menteri RI, Lukman Hakim Saefudin sebagai Menteri Agama Saat ini dan masih banyak lagi alumni yang turut berkontribusi  untuk Indonesia.

Saat ini pondok pesantren Gontor  sudah ada 14 Gontor Cabang di Indonesia, dengan Gontor putri 4 dengan jumlah 7 cabang gontor dan semuanya berpusat di Gontor Ponorogo dengan 3 pimpinan yang karismatik salah satunya adalah Kyai Hasan Abdullah Sahal yang juga turut andil dalam mewujudkan  cita-cita trimurti membangun 1000 pondok pesantren di Dunia.

Kyai Hasan Abdullah Sahal sempat berpesan kepada para Ulama untuk tidak memikirkan perut karena seseorang ulama yang memikirkan perut, drajadnya seperti apa yang keluar dari dalam perut. Pesan tersebut masih terngiang saat memberikan pesan nasihat wal irsyadad kepada para ulama di Indonesia.

Saya sebagai salah seorang alumni Pondok Modern Gontor, juga terus memikirkan apa yang telah disampaikan beliau saat memberikan Taujihad Wal Irsyadad, bahwa gontor berdiri diatas dan untuk semua golongan dan saat ini umat sedang sakit sehingga butuh dokter untuk menyembuhkannya. Dan ulama menjadi salah satu ujung tombak dalam menyembuhkan umat yang mulai sakit.

makna pendidikan di gontor yang masih terlukis dalam benak saya sampai saat ini, terkait dengan apa yang dilihat, apa yang  dirasakan adalah pendidikan. Dan gontor hanya memberikan kuncinya, dan seorang santri harus dapat menggunakan kunci tersebut dengan sebaik mungkin, karena ustadz ataupun guru tidak dapat memberikan apa yang diinginkan oleh santrinya. 

Bondo Bahu Pikir lek perlu sak nyawane pisan.

Harta, fisik,  pikiran sampai-sampai nyawanpun jadi taruhannya menjadi salah satu hal yang masih terngiang sebagai alumni Gontor. Karena kita sebagai mukmin harus memiliki cita-cita yang tinggi sampai-sampai nyawa harus pasrah ketika sedang menimba Ilmu, karena tidak hanya harta, fisik dan pikiran saja untuk meraih cita-cita tersebut untuk diwujudkannya. Seperti cita-cita gontor mendirikan 1000 Gontor di Dunia.


Semoga Gontor dapat mewarnai dunia, dan dapat mewujudkan cita-citanya mendirikan 1000 Gontor di Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun