Mohon tunggu...
Topik Nugroho
Topik Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Blogger

My Site https://www.seputarwisata.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Bicara di Media Sosial Saat Bulan Ramadhan

17 Mei 2019   22:06 Diperbarui: 17 Mei 2019   22:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan puasa adalah salah satu bulan berlatih  untuk  menahan diri dari segala hal yang mampu mengurangi pahala puasa. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, melainkan juga beberapa hal yang dapat merusak nilai pahala puasa. Banyak diantara umat muslim yang hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja karena melupakan esensi dari berpuasa.

Esensi berpuasa sendiri adalah menahan diri dari segala hawa nafsu, baik dari perkataan kotor, amarah, bergosip dan hal yang dapat merusak nilai puasa.  Tidak hanya perkataan saja yang harus dihindari, melainkan dari tulisan-tulisan hoax, ataupun tulisan yang dapat menyakiti perasaaan orang lain.  Kalau dulu orang menyebut perkataanmu adalah harimaumu. Namun, berbeda dengan zaman modern atau milenial sekarang ini. Tulisan di media sosial menjadi pedang bagi yang menulisnya.

Jadi kita harus memperhatikan apa yang telah kita tulis, Tulisan yang tidak menimbulkan unsur sara, ataupun mencegah dari tulisan yang mengandung unsur kebencian antar kelompok maupun individu. Pada bulan yang penuh dengan hikmah ini, kita harus belajar agar terhindar dari perbuatan yang dapat membuat kebencian dengan berlatih sabar dan menghindari media sosial.

Vakum tidak berarti meninggalkan media sosial secara penuh, yang perlu kita perhatikan adalah menjadi pendengar setia, tanpa harus membalas komentar pedas dari beberapa tulisan yang mengandung unsur kebecian, sehingga tidak menimbukan debat antara saya dengan orang lain. Menjadi pendengar setia adalah sesuatu yang wajar tanpa harus menshare artikel-artikel yang membuat kericuahan pada suatu kelompok.

Di zaman milenial ini, kita harus jauh berhati-hati dengan media sosial. Karena media sosial ini ibarat sebuah pedang, jika kita tidak menggunakannya dengan benar, maka akan menjadi perangai atau alat yang dapat menusuk kita sendiri. Saya menjadikan media sosial sebagai alat silaturahim dan promosi tempat wisata jogja sehingga dapat dikenal oleh orang banyak. Apalagi sebentar lagi liburan tiba, banyak orang yang mencari rekomendasi tempat wisata melalui media sosial. Baik dari facebook, youtube ataupun instagram.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan ketika bulan ramadhan, terkhusus ketika siang hari. Akan lebih baik tidur dari pada harus bermedia sosial, karena banyak efek buruk yang ditimbulkan ketika kita bermedia sosial saat berpuasa. Kita harus menahan amarah dan segala hal yang mampu merusak nilai puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun