Memasuki pekan ketiga di bulan November 2024, atau tanggal 15 Jumadil Awal 1446 Hijriah, jamaah kaum Bapak memasuki bab tentang taubat dalam kitab Tanqihul Qoul, kitab ulasan hadist yang ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani(1813-1897 M). Adapun pemateri kajian pekanan di hari Ahad Masjid Nurul Huda Perum Sukaraya adalah Ustad Nurjali S.Pd.I dari Sukatani.
Bahwa manusia sangat mungkin berbuat khilaf dan salah, namun pintu ampunan selalu terbuka untuk manusia pendosa. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ketika manusia melakukan perbuatan dosa, selayaknya untuk segera bertaubat.
"Harus kita sadari bahwa  makhluk yang bernama manusia, Allah SWT telah menciptakan dengan  bentuk yang sebaik-baiknya," ungkap Ustad Nurjali, S.Pd.I.
Berbeda ketika  malaikat diciptakan, mereka tidak diberikan nafsu oleh Allah subhanahu wa ta'ala. sehingga  malaikat itu sepanjang waktu hidupnya   hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.Sedangkan hewan yang diberikan nafsu tapi tidak diberikan akal.
Agama itu kata orang itu adalah bahasa Sansekerta, A yang berarti tidak, sedang Gama berarti kacau, kalau manusia tidak beragama, tak ada aturan maka kehidupan akan menjadi kacau. Orang yang beragama Insha Allah hidupnya teratur.Bahwa keseharian kita dari semenjak bangun tidur sampai tidur kembali, tak  luput dari perbuatan  dosa. Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam, mengingatkan  setiap manusia pasti punya dosa.
Setiap hari seakan kita tak mampu  menghindar yang namanya sampah, sampah yang mengendap berhari hari atau berminggu minggu akan menjadi masalah bagi kesehatan,membuang sampah adalah pilihan bijak. Begitu pula dengan hati manusia,hati kita  ini  kalau bisa terhindar dari "sampah" bahwa sampahnya hati tidak lain adalah dosa.Seorang hamba melakukan perbuatan dosa apapun dosanya maka di hatinya itu akan ada bintik hitam di hati kita.
Ibarat golok atau senjata tajam lainnya, jika dibiarkan berkarat dan tak di asah, golok akan tumpul, jalan untuk menajamkannya dengan cara di asah. Hati bila dibiarkan untuk melakukan kemaksiatan tentu lama kelamaan menjadi tumpul, salah satu upaya agar hati tidak tumpul adalah dengan mengasah ketajamannya dengan cara melakukan taubat.
"Akal tidak akan terkalahkan oleh nafsu, yuk setelah shalat kita beristigfar agar ketajaman hati terus terasah," ajak Ustad Nurjali,S.Pd.I.
Orang yang bertaubat saat ingat perbuatan dosa di masa,seperti orang yang tidak berdosa artinya posisi dosa Insha Allah akan dihapuskan. Namun jangan sampai menggampangkan dan memaklumkan maksiat secara berulang kali secara sengaja, bahkan tak ada penyesalan ketika melakukannya, ini tidak bolehÂ
 Orang yang bersungguh sungguh bertaubat dan tak mengulangi perbuatan maksiat lebih dicintai oleh Allah, banyak bertaubat kepada Allah karena Allah paling senang kalau melihat anak-anak muda itu dalam masa mudanya dia bertaubat kepada Allah. Jangan berpikir masa muda itu masih jauh dari kematian, ingat bahwa mati tidak ada syaratnya, anak-anak muda yang terlihat sehat dan bahagia dan ternyata dia dipanggil oleh Allah.
Orang tua atau orang telah berumur namun banyak bermaksiat kepada Allah, umur menjelang waktu "ashar" namun lagunya seperti anak muda, boro boro ingat taubat Masya Allah. Ini bisa disebut rang tua yang banyak dimurkai oleh Allah.
Rasulullah menganjurkan agar kita senantiasa bertaubat kepada Allah SWT, sebelum terlambat sebelum waktu benar benar meninggalkan kita, memperbanyak ibadah dan bertaubat kepada Allah.
Kalau dosa itu berkaitan dengan sesama manusia diselesaikan secepatnya dengan meminta maaf,kalau memang punya salah segera meminta maaf, karena ada hak orang lain yang kita ambil. Selain jika punya hutang piutang segera selesainya hutang piutang.
"Selain kita terus berusaha meningkatkan ibadah, Sesungguhnya ampunan Allah SWT itu lebih luas daripada dosa-dosa yang telah kita lakukan, walaupun kita ini banyak berbuat dosa, banyak bermaksiat, tetapi yakin ampunan Allah itu lebih luas. maka tidak diperkenankan  orang yang berputus asa dari Rahmat Allah SW," terang Ustad Nurjali, S.Pd.I.
Usai menyimak tausiah, jamaah pengajian pekanan Ahad shubuh, saatya menikmati sajian sarapan bersama,mak tak tertolaklah bubur kacang hijau hangat sebagai sarapan. Ilmu untuk bekal akhirat di dapat, serta asupan gizi untuk jasmani pun tak terlupakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H