Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pentingnya Taubat Bagi Manusia Beriman

17 November 2024   09:32 Diperbarui: 17 November 2024   09:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian bubur kacang hijau untuk jamaah pengajian( sumber gambar:dokpri)

Orang tua atau orang telah berumur namun banyak bermaksiat kepada Allah, umur menjelang waktu "ashar" namun lagunya seperti anak muda, boro boro ingat taubat Masya Allah. Ini bisa disebut rang tua yang banyak dimurkai oleh Allah.

Rasulullah menganjurkan agar kita senantiasa bertaubat kepada Allah SWT, sebelum terlambat sebelum waktu benar benar meninggalkan kita, memperbanyak ibadah dan bertaubat kepada Allah.

Jamaah pekanan Subuh Ahad Masjid Nurul Huda( sumber gambar:dokpri)
Jamaah pekanan Subuh Ahad Masjid Nurul Huda( sumber gambar:dokpri)

Kalau dosa itu berkaitan dengan sesama manusia diselesaikan secepatnya dengan meminta maaf,kalau memang punya salah segera meminta maaf, karena ada hak orang lain yang kita ambil. Selain jika punya hutang piutang segera selesainya hutang piutang.

"Selain kita terus berusaha meningkatkan ibadah, Sesungguhnya ampunan Allah SWT itu lebih luas daripada dosa-dosa yang telah kita lakukan, walaupun kita ini banyak berbuat dosa, banyak bermaksiat, tetapi yakin ampunan Allah itu lebih luas. maka tidak diperkenankan   orang yang berputus asa dari Rahmat Allah SW," terang Ustad Nurjali, S.Pd.I.

Sajian bubur kacang hijau untuk jamaah pengajian( sumber gambar:dokpri)
Sajian bubur kacang hijau untuk jamaah pengajian( sumber gambar:dokpri)

Usai menyimak tausiah, jamaah pengajian pekanan Ahad shubuh, saatya menikmati sajian sarapan bersama,mak tak tertolaklah bubur kacang hijau hangat sebagai sarapan. Ilmu untuk bekal akhirat di dapat, serta asupan gizi untuk jasmani pun tak terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun