Resah di dalam diam
Ketika malam serasa mencekam
Hanya detak jarum jam yang setia berputar
Tercekat akan sebuah nestapa
Saat siang telah tertunaikan
Setiap raga bergerak mencari nafkah
Tak terhitung keringat yang membanjir
Entah akhirnya semua sia sia
Melunglai dan beku
Malam pun berganti
Tak berani aku bermimpi
Lelah ini terasa menikungku
Susu anakku kian menipis
Token berbunyi seperti alaram ambulance
Memekakan gendang telinga
Seakan aku tak berdaya sebagai lelaki
Terpuruk kosong untuk membuka laci dunia
Tangisan bocah melengking
Meronta tubuh mungilnya
Tergoda harum saus pedagang cilok
Baru saja tadi sore kupendam kesabaran
Taktala suara fals gitar dan seraknya lagu
Mereka menadahkan tangan menghibs
Berharap seribu uang kertas biar telah lusuh
Tapi apa yang harus kuberikan
Perutku saja keroncongan dengan lapar yang kian menggila
Malam pun tiba untuk kesekian kalinya
Menutup siangÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI