Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Berkah Berdirinya PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali Utara

5 Agustus 2024   14:20 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:23 4160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembinaan K3 Operator Alat berat di PTGNI(sumber gambar: dok Instagram GNI)

Boleh dibilang untaian Zamrud Khatulistiwa adalah hal yang menjadi kebenaran bagi bangsa Indonesia yang kita cintai, -- kekayaan alam yang memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia. Salah satu kekayaannya adalah nikel yang bermanfaat untuk bahan baku stainless steel, kawat baja anti karat, bahan baku pesawat, hingga peralatan makan.

PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), merupakan korporasi smelter bijih nikel, yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun, menjadi harapan terwujudnya pembukaan lapangan pekerjaan, juga hadirnya pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah.

Hal yang menggembirakan adalah PT GNI telah melakukan ekspor perdana 13.650 ton feronikel, dengan nominal mencapai 23 juta dolar AS. Alhasil dengan keberadaan PT GNI di tengah tengah masyarakat Morowali Utara, menjadi motor penggerak perekonomian, ekosistem ekonomi bertumbuh yang dirasakan langsung masyarakat.

PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), turut menumbuh kembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tak melulu korporasi profit oriented, tetapi PT GNI pun turut membina UMKM yang bersisian di bidang industri pasir hitam karena potensi UMKM tak bisa diabaikan begitu saja dan merupakan pilar ekonomi bangsa.

CSR PT GNI: Biduk Umpan, Memberdayakan Kelompok Pelaku Usaha Olahan Ikan Bandeng di Desa Bungintimbe

Ketahanan pangan dari sumber daya alam lokal(sumber gambar: dok instagram PT GNI)
Ketahanan pangan dari sumber daya alam lokal(sumber gambar: dok instagram PT GNI)

Dengan terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu inisiatif unggulan yang telah berhasil dilaksanakan adalah program "Biduk Umpan" yang memberdayakan kelompok pelaku usaha olahan ikan bandeng di Desa Bungintimbe, Kabupaten Morowali Utara.

Transformasi Ikan Bandeng Menjadi Abon Berkualitas

Produk unggulan abon bandeng(sumber gambar:dok instagram PT GNI)
Produk unggulan abon bandeng(sumber gambar:dok instagram PT GNI)

Program Biduk Umpan berfokus pada pengolahan ikan bandeng menjadi abon bandeng. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan lokal tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat setempat. Dengan teknik pengolahan yang tepat dan higienis, produk abon bandeng dari Desa Bungintimbe kini memiliki kualitas yang kompetitif dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari program CSR ini, PT GNI turut berpartisipasi dalam acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2024 Trade, Tourism, and Investment. Produk abon bandeng dari Biduk Umpan dipamerkan di booth Kabupaten Morowali Utara, menarik perhatian pengunjung dan potensial investor yang hadir. Acara ini menjadi platform penting bagi PT GNI untuk menunjukkan hasil nyata dari inisiatif CSR mereka kepada publik yang lebih luas.

Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Keberhasilan program Biduk Umpan tidak lepas dari kolaborasi erat antara PT GNI dengan pemerintah dan masyarakat desa. Melalui kerja sama yang solid, program ini diharapkan dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat, khususnya di Morowali Utara. PT GNI percaya bahwa dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, pembangunan berkelanjutan dapat terwujud dengan lebih cepat dan efektif.

Mellysa, perwakilan dari PT GNI, menyatakan, "Berbagai inisiasi CSR yang kami lakukan saat ini dapat terselenggara karena adanya kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak yakni, masyarakat dan pemerintah desa. Harapannya, langkah kami ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk dapat menciptakan program-program dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia."

UMKM Melesat Perekonomian Warga Meningkat

Berkah adanya smelter di Morowali Utara, adalah meningkatnya ekonomi masyarakat disertai bangkitnya UMKM. Selain "Biduk Umpan" di Desa Bungintimbe, Ddampak lainnya juga terasa signifikan di Pasar Bunta yang sebelumnya relatif adem ayem dengan transaksi jual beli, kini pasal yang terletak di desa Kecamatan Petasia kian menggeliat karena hadirnya PT GNI.

Desa Bunta yang merupakan salah satu desa di sekitar industri, mendapat fasilitas pengembangan UMKM berupa kelompok menjahit bersama, berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Perusahaan memberikan alat dan mesin jahit, untuk menyokong kegiatan operasional pengadaan seragam perusahaan, selain itu ada juga pendampingan pelatihan manajemen keuangan, serta adanya monitoring.

Pengembangan lobster dan ketersediaan pasokannya, adalah salah satu kontribusi PT GNI, perusahaan smelter nikel ini, konsen untuk mengangkat ekonomi setempat. Nelayan lokal yang menggeluti budidaya lobster, sangat terbantu untuk bisa mendapatkan harga yang ajeg, salah satu kendala selama ini adalah turun naiknya harga ketika musim panen maupun non panen.

Yuk Kepoin Regulasi Keamanan Kerja di PT GNI

Pembinaan K3 Operator Alat berat di PTGNI(sumber gambar: dok Instagram GNI)
Pembinaan K3 Operator Alat berat di PTGNI(sumber gambar: dok Instagram GNI)

Presiden Joko Widodo sangat mendukung dengan program hilirisasi sumber daya alam. Adanya dengan adanya hilirisasi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Indonesia memiliki 30 persen cadangan nikel dunia. Saat ini Indonesia menjadi negara produksi yang mumpuni dan Morowali Utara,Sulawesi Tengah adalah daerah yang menjadi pusat investasi nikel di Indonesia.

Regulasi keamanan kerja dan prosedur kerja di PT GNI adalah prioritas, dengan jumlah tenaga kerja lokal yang diterima mencapai belasan ribu orang. Keselamatan dan keamanan kerja sangatlah penting, bahwa keselamatan dan keamanan kerja berkelindan dengan kualitas kerja, para pekerja diberi pelatihan untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Hadirnya perlindungan tenaga kerja di PT GNI menjadi hal yang baik dengan nilai positif, perusahaan juga kerap menggelar pelatihan terkait penyelamatan dan penanganan kecelakaan kerja. Latihan yang dilakukan, mencakup penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), penyelamatan korban kecelakaan kendaraan, serta penyelamatan air dan teknik evakuasi kebakaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun