Empat remaja puteri, berkalungkan selendang kuning, mengenakan mahkota serta lilitan kain batik di badan, bergoyang ceria dengan iringan instrumen musik khas Sunda, dan cengok lagu ala Pasundan. Mereka berlatih tarian Ronggeng Nyentrik.
Tarian Ronggeng sudah dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, sebagai salah satu seni tradisional klasik, namun di sekitaran tahun 50an, penggiat seni Sunda memunculkan pakem ibing wanda anyar, gaya baru dalam khazanah kesenian Sunda, tari Ronggeng Nyentrik termasuk ibing wanda anyar.
Adalah Sanggar Tari Smart pimpinan Ibu Yuni yang berada di RT 08 Perumahan Sukaraya membuka kesempatan bagi mereka yang ingin belajar tarian tradisional. Hebatnya lagi Ibu Yuni menguasai beragam tarian tradisional yang ada di Indonesia.
"Belajar tari semasa di kampung, dahulu mah nggak ada sanggar tari, kita belajar ke guru tari di rumah, setelah itu belajarnya lebih ke otodidak sih," ungkap Ibu Yuni.
Di Sekretariat RT 08, Ibu Yuni kerap mengajarkan kreasi tari daerah, namun untuk tarian modern ia juga ajarkan. Tak heran jika di satu ketika terdengar alunan tembang dengan iringan gamelan tradisional, namun di lain waktu anak anak sanggar tari Smart, lincah memainkan modern dance dengan iringan lagu hip hip serta genre musik pop.
"Mengajarkan tarian tradisional atau jenis tari modern, mempunyai kesulitan tersendiri.Apalagi murid murid di sanggar karakternya berbeda beda, jadi sebagai pengajar mesti sabar untuk mengaplikasikan ilmu tari kepada mereka," imbuh Ibu Yuni.
Pada umumnya yang belajar di sanggar tari Smart adalah para siswa siswi yang berada Cikarang dan sekitarnya, mereka berlatih tari untuk tugas praktek mata pelajaran Kesenian, seperti pengalaman Hanawan dan Indri, yang merupakan siswi SMK LG kelas 12.
"Belajar tari bersama Bu Yuni tuh harus serius, karena beliau orangnya tegas, tapi kami tahu ini untuk kebaikan kami agar bisa memahami gerakan tarian secara benar," tutur Hanawan.
Serasa muncul kembali optimisme di benak penulis, meski menari hanya untuk praktek mata pelajaran, namun setidaknya mereka lebih mengenal jenis jenis tarian tradisional, semoga dengan hadirnya sanggar tari Smart, tradisi menari, terutama mempelajari tari tradisional di Nusantara tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H