Jadi mikir ya, ada orang yang bisa korupsi 271 triliun, punya rumah segede gaban, ada juga orang yang mampunya sewa rumah, namun pada dasarnya rumah itu fungsinya tempat berteduh. Begitulah Fandi yang kaya bersahabat dengan Saprol yang miskin.
Pengalaman Spiritual Fandi
Besar dari keluarga yang teramat sibuk, sehingga Fandi luput dari nilai nilai agama, bahkan ketika berhadapan dengan Haji Romli dan di tanya apakah Fandi sudah khitan apa belum, giliran Fandi yang terheran apa itu khitan.
Haji Romli dag dig dug jika Sarah harus menikah dengan pemuda yang tak mengerti agama. Disisi lain Haji Romli harus fair juga, bahwa ada Farid yang juga menginginkan Sarah. Akhirnya Haji Romli memutuskan agar Fandi belajar juga ilmu agama, agar Sarah mempunyai imam yang tepat saat berumah tangga.
Hingga akhirnya Fandi minta di ajarkan tata cara sholat, mengeja huruf Hijaiyah kepada Saprol. Intensitas belajar ilmu agama Fandi, terlihat oleh keluarganya, mereka terheran heran dengan hal itu, Fandi dengan serius berkata, saatnya harus bertobat karena kiamat sudah dekat!
Ilmu Ikhlas Mampu Kalahkan Mahasiswa Al Azhar
Fandi meyakini bahwa perjalanan menemukan Tuhan adalah anugerah terindah, bila ditakar dengan keilmuan Farid(Aldo Bamar), Fandi merasa bagai bumi dan langit, seseorang yang baru belajar ngaji iqro berhadapan dengan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan universitas terkemuka di Mesir.
Bolak balik Fandi menuju toko buku untuk belajar ilmu ikhlas sebagai syarat meminang Sarah. Sepertinya untuk memenangkan hati Sarah seakan menunggu waktu bagi Rival Fandi, ya Farid semakin yakin mampu menaklukan Sarah, tadinya Farid enggan dijodohkan dengan Sarah, namun setelah melihat Sarah yang cantik, hati Farid berubah.
Jika Farid santuy akan bisa menjadi suami Sarah, justru Fandi harus berjibaku melatih diri untuk taat perintah agama, demi hal itu Fandi belajar ngaji iqro ke si Saprol, aktivitas ngeband pun bukan prioritas utama, sehingga teman temannya di band bertanya tanya akan perubahan sang drummer.
Di satu titik ketika Haji Romli bertemu dengan Farid dan Fandi, untuk menentukan siapa yang lebih pantas meminang Sarah. Fandi merasa insecure dengan titel mahasiswa sebuah kampus terkenal yang di sandang Farid.
Secara jujur Fandi merasa bahwa Sarah bukan jodohnya, ia mengaku kepada Haji Romli, jodoh terbaik Sarah adalah Farid. Selama ini ketika belajar ilmu agama, gegara ingin menikahi Sarah.