Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sempat Takut Naik Kereta Sekarang Nyandu Menggunakan KAI Commuter

4 September 2023   23:53 Diperbarui: 4 September 2023   23:59 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Paling suka bila berada di stasiun memperhatikan toilet dan juga kebersihan mushola, angkat topi untuk upaya KAI Commuter Line yang sigap untuk urusan kebersihan, suasana stasiun sangat rapi dan bersih,begitu juga dengan keadaan lantai kereta nan kinclong. Sesekali petugas kebersihan menyemprotkan pewangi di gerbong, dua jempol untuk mereka yang berseragam kuning, kalian benar benar pahlawan yang sebenarnya.

Lantai selalu kinclong euy(dokpri)
Lantai selalu kinclong euy(dokpri)


Bila bertanya dengan pengguna kereta zaman old perbedaan signifikan,  penulis belum pernah mengalami naik kereta yang gerbongnya membaur antara manusia dan hewan,  atau pun penumpang nekat naik hingga atap. Ini pernah terjadi, alhamdulilah perubahan suasana Commuter Line merupakan berkah tersendiri. Wajah perkeretaapian di Jabodetabek semakin mumpuni, naik transportasi umum  jadi menyenangkan.

Misteri Gerbong Wanita dan Kursi Prioritas

Pernah nyasar ke gerbong wanita(dokpri)
Pernah nyasar ke gerbong wanita(dokpri)

Ada pengalaman lucu yang rada malu maluin, yakni berada di gerbong perempuan, mulanya rada aneh kok beberapa pasang mata menatap heran, mencoba cuek, dan plot twistnya disuruh pindah gerbong. Baru tahu euy, ternyata ada gerbong perempuan, malu juga sih tapi saat itu baru banget jadi anak kereta.

Ada cerita lain yang baru juga didengar penulis, bahwa gerbong perempuan itu persaingan antar penumpang begitu sengit, enggan berbagi bangku.Menurut Mbak Arum, jika berada di gerbong wanita, lebih baik menuju gerbong biasa, karena sangat mungkin penumpangnya memberikan bangku bagi penumpang yang lebih membutuhkan.

Di setiap gerbong tersedia juga kursi prioritas, namun sayangnya ada penumpang yang tetap ngotot untuk berada di kursi tersebut yang sebenarnya bukan untuk mereka. Namun percayalah ada penumpang yang berbaik hati.

Pernah disatu ketika ada perempuan yang menawarkan kursi prioritas kepada penulis, mungkin pertimbangannya adalah rambut penulis yang telah banyak warna putihnya hehe. Padahal sejak usia 20 tahunan pun uban telah menghiasi kepala, meski beruban tapi bukan berarti sudah jompo ya mbak, paling tidak untuk saat ini insha Allah, untuk berdiri antara stasiun Cikarang hingga Bogor mah masih kuat.

Semoga pengalaman penulis saat naik Commuter Line bisa bermanfaat, berharap keberadaan Commuter Line Jabodetabek tetap eksis, atau makin memperluas daya jangkau hingga ke daerah daerah lain. Ada banyak cerita seru ketika menggunakan Commuter Line.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun