Ngewarteg adalah frasa yang umum bagi masyarakat di Jabodetabek,ngewarteg alias makan di warteg telah menjadi socal kultur dan menjadi kebiasaan yang melekat di keseharian warga. Warteg atau Warung Tegal dan identik dengan warung cepat saji serta harganya murah meriah.Ciri khas warteg adalah papan penutup warung, terbuat dari papan dan diberi nomor urut.
Selain itu beragam menu yang di sajikan, dengan porsi besar yang mengenyangkan,acapkali suasana warteg identik dengan masyarakat bawah, pencahayaan yang sekedarnya, kebersihan ala kadarnya dan kesahajaan yang melekat, asal bisa makan kenyang ya ke warteg. Jujurly apa yang dirasakan penulis,bahwa warteg kerap menjadi penyelamat, terutama sih bisa ngebon hehe, thanks untuk Mbak Fat, penjaga warteg di Pasar Baru Cikarang.
Sempat terkaget kaget ketika menyambangi warteg"Kharisma Bahari" , suasananya beda banget, pemilihan warna cat,tata cahaya lampu, hingga penataan menu di display lain dari biasanya, tertata rapi dan resik. Tetap ada bangku panjang kayu untuk duduk, tapi suasana warteg lebih nyaman ketika bersantap.
Penulis tertumbuk pandangan ke arah banner dengan kalimat menghentak" Siap Mewartegkan Jabodetabek" di sertai nomor yang bisa dihubungi untuk kerja sama.Wow warteg pun menjadi bisnis waralaba yang menjanjikan keuntungan.
Â
Ini merupakan peluang usaha, apalagi pelaku usaha yakni Warteg Bahari Kharisma mendapatkan gelontoran Kredit Usaha Rakyat sebesar 1 milyar.
Bisnis UMKM kuliner warung tegal memang mendulang sukses, karena produk mereka memang dibutuhkan masyarakat. Hebatnya lagi adalah saat penandatanganan MoU KUR, disaksikan juga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pengen mencicipi gurihnya bisnis warteg? Dari laman wartegkharismabahari.id untuk membuka waralaba warteg Bahari Kharisma, perlu menyediakan budget 165-185 juta untuk paket ekonomis, paket reguler 230-250 juta dan paket large dengan harga 310-350 juta.
Bisnis kuliner memang boleh dibilang bisnis yang berprospek cerah, karena pada dasarnya manusia membutuhkan makanan, apalagi bagi pekerja yang bergaji UMR, pilihan makan di warteg adalah hal realistis, dengan tiga kali makan, rata rata biaya bisa dikisaran 45 ribu hingga 50 ribu, dan ingat bahwa di warteg pun membeli lauknya saja, kalau nasi bisa masak sendiri dan lebih hemat deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H