Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ke Stasiun Bandung Aku Akan Kembali

29 Juli 2023   12:52 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:54 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk jalan jalan ke Bandung naik kereta (sumber gambar: dokpri)

Menuju stasiun Bandung ditemani secangkir coklat panas, menatap jendela kereta, seliweran pemandangan, mulai dari persawahan,bukit, lembah, jembatan, jalan tol hingga terowongan. Naik kereta ke Bandung merupakan pengalaman mengesankan. Berlibur ke Bandung dengan menggunakan kereta api, gaskeunlah,hayuk ka Bandung!

Alunan musik degung menyambut para penumpang saat tiba di stasiun Bandung, serasa mau prasmanan aja nih. Musik khas Jawa Barat seakan menyapa siapapun, bagi mereka yang melancong ke kota Paris van Java. Menikmati stasiun Bandung tak cukup mengubek ngubeknya dalam beberapa menit saja lho,karena luasnya areal stasiun.

Yuk nikmati serunya jalan jalan di stasiun Bandung, ada banyak hal yang menarik yang dapat. Tahu nggak sih gaes, dahulunya stasiun Bandung diperuntukan untuk mengangkut hasil onderneming sekitaran Bandung, seperti teh, kina,kopi serta karet. Wah kebayang satu abad yang lalu, hasil pertanian dan perkebunan di daerah Priangan, masuk melalui stasiun ini.

Stasiun Bandung termasuk jenis stasiun kelas besar tipe A, dengan ketinggian 709 m, memiliki jumlah peron dua dan 10 jumlah jalur. Kontruksi awal stasiun di arsiteki oleh E.H.de Roo, kita bisa menikmati karyanya bila berada di bangunan selatan. Percayalah penulis akan kembali ke stasiun Bandung, satu ketika, untuk melihat kembali betapa megahnya stasiun Bandung.


Pemaduan Bangunan Art Deco dengan Konsep Lanskap Modern

Jendela dan pintu kayu besar khas bangunan old (sumber gambar: dokpri)
Jendela dan pintu kayu besar khas bangunan old (sumber gambar: dokpri)

Secara fasad bangunan, jika diperhatikan lebih detail, stasiun Bandung memiliki ke khasan yaitu dengan bangunan art deco warisan kolonial, atap bangunan menjulang dengan tembok tebal nan kokoh. Jika pernah melawat ke stasiun Cirebon,Jatinegara atau stasiun stasiun yang di bangun pada tahun 1800an, rerata fasad bangunannya serupa.

Meski zaman telah berlalu, bangunan ala Indische Empire yang menjadi trend bangunan di abad ke-18 dan 19. Stasiun Bandung mengalami beberapa renovasi. Yang kita lihat saat ini dari stasiun Bandung, adalah perpaduan arsitektur lawas bertemu dengan arsitektur modern. Di tahun 1920,stasiun Bandung mengalami renovasi,berselang sebelas tahun kemudian, tepatnya tahun 1931, perombakan besar besaran yang dipimpin arsitek,F.J.A.Cousin.

Rancangan awal stasiun Bandung, dikerjakan  arsitek dan juga seorang arkeolog Dr.Ir.Jan Willem Ijzerman. Bahkan pembangunan stasiun Bandung di kebut dan dikerjakan malam hari, tak heran ketika tanggal 16 Mei 1884 selesai pembangunan, sehari kemudian stasiun Bandung langsung di gunakan dalam perjalanan kereta Bogor-Bandung-Cicalengka.


Hari ini kita bersyukur mempunyai stasiun megah di pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. Jangan sampai cagar budaya kebanggaan warga Sunda, dikotori oleh ulah usil, bertindak vandalisme, atau sengaja merusak properti di stasiun Bandung, yuk kita jaga bersama, sehingga fungsi stasiun dapat dipergunakan dalam waktu yang lama.

Tipikal stasiun modern juga di miliki oleh stasiun Bandung, hadirnya skybride dengan ketinggian 7,4 meter dan bentang panjang 73,5 meter, membuat stasiun Bandung tambah makin ciamik. Satu lagi nih yang bisa kita berdecak kagum, sistem boarding penumpang, yakni dengan face recognition boarding gate.

Berada di stasiun Bandung serasa piknik ke lorong masa lalu dengan menyusuri megahnya tampilan zaman kolonialiseme  namun juga mengecap fasilitas modern.Jangan takut kelaparan juga ya di sini, karena berderet gerai gerai siap saji, atau mau oleh oleh khas Bandung juga ada lho. Memang untuk urusan keperluan penumpang, stasiun Bandung juara deh!

Bukti Sejarah 16 Mei 1884

Sebuah prasasti terpasang sebagai penanda dibangunnya stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)
Sebuah prasasti terpasang sebagai penanda dibangunnya stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)


Berdasar Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 19/2009, merupakan Bangunan Cagar Budaya. Wajar sih bila stasiun Bandung itu adalah stasiun bersejarah, Belanda merasa perlu membangun stasiun di Bandung setelah melakukan pembangunan jalur kereta Batavia-Bandung via Buitenzorg-Bandoeng-Tjitjalengka tahun 1884.

Tahun 1898 jalur Batavia-Krawang selesai dibangun sepanjang 63 km. Tahun 1900 jalur rel Krawang-Padalarang dibangun, sehingga stasiun Bandung dapat dilalui melalui jalur Bogor dan juga Karawang. Hingga saat ini, jalur jalur kereta baik yang dibangun pihak swasta maupun pemerintahan kolonial Belanda masih digunakan.

Bersua Lokomotif Uap Jadul

Lokomotif buatan Jerman, kini menghiasi halaman stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)
Lokomotif buatan Jerman, kini menghiasi halaman stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)


Perjalanan sejarah kereta api di Indonesia, tidak terlepas dari kisah penjajahan Belanda di Nusantara. Keberadaan kereta api pertama di dunia hadir pada tahun 1804, sedangkan kereta api pertama di Indonesi, di mulai tahun 1864. Teknologi perkeretaapian di dunia "hanya" berselisih enam dekade, kehadiran kereta api di Hindia Belanda saat itu, lebih kepada manfaat dan  kepentingan penjajah.

Kereta tanpa lokomotif tentu tak berarti apa apa, nah di stasiun Bandung, ada lho lokomotif tua dengan registrasi TC 10.08, bila penumpang masuk atau keluar dari pintu selatan stasiun. Terlihat sebuah kepala lokomotif jadul. Konon jenis lokomotif ini hanya 15 buah di Indonesia. Zaman baheula, lokomotif ini memiliki kecepatan 25 km/jam,bahan bakarnya menggunakan kayu jati. Berat lokomotif ini mencapai 12,7 ton.

Dahulu lokomotif TC10 milik perusahaan Staat Spoorwegen, lokomotif uap ini buatan pabrik Hartmann dari Jerman. Hingga saat ini lokomotif TC 10 masih ada tiga di tanah air, yakni TC 10.08 yang berada pelataran stasiun Bandung, TC 10.11 berada di Taman Mini Indonesia Indah serta TC 10.15 yang menghuni Balai Yasa Manggarai.

Banyak dari penumpang di stasiun Bandung menyempatkan selfie ataupun sengaja berpoto bareng dengan lokomotif antik ini, dibalik pagar pembatas, lokomotif kuno ini memang terlihat keren dan vibesnya seperti era kolonialisme.  Ternyata stasiun Bandung mempunyai koleksi lokomotif yang usianya lebih dari satu abad.

Pintu Utara dan Selatan Sama sama Keren

Jangan keliru ya antara pintu selaltan dan utara stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)
Jangan keliru ya antara pintu selaltan dan utara stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)

Penulis sempat kebingungan saat hendak keluar dari stasiun, tadinya berencana menuju alun alun kota Bandung,namun keluarnya dari pintu utara stasiun.Sempat bertanya arah, untung saja ada yang berbaik hati menunjukan arah yang tepat.Untuk menuju alun alun, yaitu keluar dari pintu selatan.

Berbekal tiket kereta, akhirnya masuk kembali ke stasiun dan menuju pintu selatan, ini baru benar nih arahnya. Apa sih perbedaan pintu utara dan selatan di stasiun Bandung. Bedanya adalah akses keluar menuju kedua pintu, akan memudahkan menyusuri kota Bandung, karena di sekitaran pintu selatan dan utara adalah ada tempat tempat seru yang ada di Bandung.

Tapi baik pintu selatan dan utara berada di lokasi yang sama ya, masih di stasiun Bandung,sama sama pintu yang keren dari sebuah stasiun.Pintu Utara mempunyai alamat di Jalan Kebon Kawung Nomor 43, digunakan untuk pintu masuk dan berangkat penumpang kereta antarkota.

Sedangkan pintu selatan adalah akses untuk keluar masuk penumpang kereta api lokal seperti Cibatu,Cimahi, Kiaraconfong,Cicalengka,Cikudapateuh atau Rancaekek. Pintu selatan akses jalannya menuju Jalan Stasiun Timur Nomor 1.

Entah kenapa,jika menuju pintu selatan, suasana tempo dulu seakan melekat kuat, apalagi di pintu selatan terpajang lokomotif uap jadul, menjadi saksi perjalanan sejarah kereta api di Indonesia. Kalau sudah berada stasiun Bandung, janji ya nggak salah keluarnya hehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun