Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengoptimalkan Mudik Gratis, Saat yang Tepat Pulang Kampung

15 April 2023   22:26 Diperbarui: 15 April 2023   22:31 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilihan moda transportasi bus untuk mudik menjadi kendarasn favorit(dokpri)

Sejauh apapun jarak, jika momen lebaran tiba, kaum perantau akan rela menghabiskan uang untuk bersua ayah dan bunda, serta handai taulan, saudara sekampung. Faktor kenyamanan saat menggunakan kendaraan acapkali menjadi pilihan untuk mudik.


Mengutip portal indonesia.go.id, pengguna sepeda motor yang  akan mudik di edisi libur lebaran 1444 Hijriyah, menembus angka 25,13 juta. Dengan adanya mudik bersama, kemungkinan berkurangnya mudik menggunakan sepeda motor akan turun. Sebagai mudiker merasakan bahwa mudik menaiki sepeda motor itu nggak nyaman.

Meski mudiknya "hanya" ke Kuningan, Jawa Barat, tetapi naik motor selama lima jam perjalanan menyisakan pegal di sekujur badan, belum lagi bila tetiba terserang micro sleep yang membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain. Saat ini kesadaran pemerintah untuk gencar menyediakan sarana mudik gratis, patut di apresiasi.

Negara hadir untuk memberikan rasa aman kepada rakyatnya, ada upaya mitigasi agar meminimalisir kecelakaan di jalan raya. Ketika kerap melakukan mudik di jalur Pantura, saat itu jalur Pantura memang menjadi primadona untuk mudik. Selalu saja melihat peristiwa nahas terjadinya kecelakaan.


Pada tahun lalu jumlah angka kecelakaan lalu lintas, menurut data Korlantas Polri, saat mudik terdapat 3.457 kasus kecelakaan, korban meninggal dunia mencapai 530 orang. Tahun 2022, angka kecelakaan turun dibanding tahun 2019. Semoga untuk tahun ini, seiring maraknya event mudik gratis, kecelakaan lalu lintas di libur lebaran terus turun,semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun