Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Manisnya Dodol Mampu Menangguk Cuan Saat Bulan Ramadan

9 April 2023   23:19 Diperbarui: 10 April 2023   00:10 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan dodol yang perlu kesabaran ekstra(dokpri)

Hadirnya bulan suci Ramadan bagi Pak Mardo dan Ibu Rodiah, bulan puasa merupakan momen yang di tunggu karena saatnya menangguk cuan dari manisnya bisnis dodol. Marno dan Rodiah adalah pelaku UMKM di kabupaten Bekasi

 Kisah inspiratifnya mencari celah untuk memasarkan produk andalan yakni dodol,patut diacungi jempol. Menekuni bisnis rumahan sejak tiga dekade lalu, Marno dan Rodiah adalah contoh keuletan untuk tetap langgeng, serta mempertahankan kuliner tradisional agar tetap eksis.

Penganan tradisional yang terdiri dari bahan bahan seperti, gula merah, ketan, gula putih, kelapa. Proses pembuatan dodol termasuk lama, butuh waktu berjam jam untuk menjadi dodol. Pak Marno memiliki nama jualan dodolnya dengan merek Dodol Dewa Rasa, sedangkan Ibu Rodiah melabeli produk andalannya sebagai Dodol Bekasi Buni Ayu.

Sebagai pribumi asli Bekasi, sudah banyak yang telah mereka lakukan dan menjadi inspirasi bagi kita semua, yaitu terbantunya tenaga kerja lokal, terdiri warga sekitar. Kedua pengusaha UMKM menebar kebaikan, membantu perekonomian sekitar untuk terus berputar. Apalagi ketika bulan puasa, produksi dodol meningkat.

Sama sama membuat dodol, namun berbeda tempat, meski dalam satu Kabupaten. Dodol Betawi Dewa Rasa berasal dari Kampung Ceger,Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung. Sedangkan Dodol Bekasi Buniayu dari Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani. Baik Dodol Betawi Dewa Rasa ataupun Dodol Bekasi Buniayu, merupakan produk unggulan lokal Kabupaten Bekasi.


Perlu perhatian dari pihak pihak terkait, terutama dari Pemerintah Kabupaten Bekasi, untuk lebih menggaungkan eksitensi dodol, yup paling tidak ketika orang orang berkunjung ke Bekasi, meski singgah sebentar namun masih bisa bawa dodol sebagai oleh oleh, Yuk bisa yuk produl lokal Bekasi di kenal di lingkup nasional maupun global.

Menjaga Kuliner Tradisional Agar Tidak Punah

Proses pembuatan dodol yang perlu kesabaran ekstra(dokpri)
Proses pembuatan dodol yang perlu kesabaran ekstra(dokpri)

Nusantara dikenal mempunyai puluhan makanan tradisional, acapkali penganan tersebut merupakan kearifan lokal yang di miliki di daerah tersebut, baik itu bahan baku ataupun cara penyajiannya. Seiring berjalannya waktu serta trend global. Sajian khas Indonesia sedikit demi sedikit kian terkikis.

Anak anak muda mulai mengenal sajian luar yang dikemas dengan cita rasa modern dan juga praktis. Belum lagi trend yang diciptakan mempengaruhi bagaimana kuliner tersebut melesat digandrungi oleh kaum muda. Meski saat ini dodol masih banyak dijumpai, namun untuk ke depannya kita tak akan pernah tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun