Korp baju hitam alias wasit yang bertugas di BRI Liga 1 sedang hangat diperbincangkan, kinerja wasit maupun asisten wasit kerap dianggap kontroversial.Keluhan datang dari pelatih, pemain hingga pengurus klub, intinya mereka berharap wasit mampu bertindak tegas sesuai aturan.
Salah satu yang disorot adalah kinerja sang pengadil lapangan ketika duel antara PSM dan Persib Bandung, pertarungan penuh prestise ini memang di menangkan oleh PSM dengan skor 2-1, namun kinerja wasit menjadi pertanyaan. Pelatih PSM, Bernando Tavares mengkritik kinerja wasit.
Ada ketidak puasan pelatih berpaspor Portugal,akan kepemimpinan Dwi Purba Adi Wicaksana saat menjadi wasit ketika pertandingan PSM versus Persib, wasit dianggap tidak fair. Seharusnya pelanggaran terjadi di kotak pinalti, wasit bisa menunjuk titik putih untuk PSM. Bernando Tavares dikenal sebagai pelatih yang kerap tidak puas dengan performa wasit Liga 1.
Dari kubu Persib Bandung, korps baju hitam mendapat kritikan, salah satunya adalah keputusan asisten wasit yang menganggap pemain Persib telah offside, padahal posisi pemain dalam keadaan onside. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat,Teddy Tjahjono mendukung penerapan Video Assisten Referee di Liga 1.
Ternyata beberapa klub Liga 1 pun menyuarakan ketidakpuasan performa wasit ketika memimpin pertandingan Liga 1. Dewa United merasa dirugikan ketika gol Rangga Muslim dianulir wasit, penyebabnya Risto Mitrevski telah berada dalam posisi offside. Dalam pertandingan Dewa United melawan PSIS di pekan ke-24.
Liga 1 2022-2023 telah digelar dan memasuki putaran kedua, namun klub klub Liga 1 kerap tidak menerima keputusan wasit yang berbau kontrovesi. Tak jarang pengurus klub melayangkan surat ketidakpuasan karena kinerja wasit. Menyoal penggunaan VAR dalam sepak bola tanah air, menarik disimak podcast R66 Media.
Dengan tema Bola +62, mengupas kinerja wasit, pengamat dan juga komentator sepak bola kenamaan, Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel. Bahwa ada faktor berbahaya yang sifatnya non teknis, dimana ada perangkat pertandingan yang bisa diatur oleh tangan tak terlihat, mereka bisa mengatur skor,posisi degradasi dan sebagainya.
Jika pun VAR akan digunakan, lebih baik selesaikan juga permasalahan non teknis agar sepak bola lebih maju. Hal senada di ucapkan Doni Setiabudi, Calon Ketua Umum PSSI, yang juga CEO Bandung Premier League. Hasil VAR ada celah yang bisa diakalin, sehingga hasilnya malah berbeda dengan rekaman VAR.
Misal ketika wasit melihat rekaman VAR,pemain tersebut handsball dan harusnya berbuah tendangan pinalti, namun hasilnya akan  berbeda karena ada intervensi agar pinalti tidak terjadi. Duh ternyata jika VAR digunakan pun bisa jadi akan menjadi masalah baru.
Semoga polemik tentang keputusan wasit yang dianggap blunder, bisa cepat tertangani dengan hadirnya Ketua Umum PSSI yang baru.Erick Thohir yang pernah menjadi Presiden klub bola Inter Milan, mampu membenahi benang kusut sepak bola tanah air.Nonton Liga pun jadi nggak misuh misuh karena kinerja wasit yang kontroversi,semoga.