Selepas waktu shubuh, panitia pelaksanaan sholat Iedul Fitri 1443 Hijriyah mulai bersiap, terpal dan karpet mulai dipasang di halaman masjid Nurul Huda, beberapa remaja masjid nampak ikut membantu persiapan.
Masjid Nurul Huda untuk kali pertama akan menyelenggarakan sholat Ied,awal mulanya adalah sebuah mushola yang terletak di ujung Blok C. Namun ternyata kapaditas mushola tak cukup untuk menampung antusias jamaah,akhirnya warga melakukan perluasan tempat ibadah dan menjadi masjid jamie.
Pengurus DKM yang bernama Jamal mengatur alur memasuki masjid, mulai dari gang RT Tarjuki, jamaah perempuan memasuki gerbang selatan,sedangkan jamaah laki laki dari gerbang barat.
Jamaah tampak antusias melaksanakan sholat Ied, yang menjadi khatib adalah ustad Nurjali S.PDI dari Sukatani,salah satu isi ceramahnya adalah jangan sampai ketika usai Ramadan maka terhenti juga kebaikan yang dilakukan.
"Datangnya hari raya Iedul fitri,berakhirnya Ramadan. Segala kebaikan ketika di bulan suci seperti tilawah Quran,sholat malam, puasa mampu dilanjutak di 11 bulan berikutnya."ungkap Ustad Nurjali S.Pd.I.
Rugi besar bila kebaikan yang pernah kita perbuat malah terhenti setelah bulan suci. Sedangkan ketua Dewan Kemakmuran Masjid,Subiyanto saat ditemui penulis usai sholat ied mengungkapkan.
"Bersyukur bahwa pelaksanaan sholat Ied yang pertama di masjid Nurul Huda berjalan lancar. Berharap hadirnya masjid dilingkungan blok C akan meningkatkan ketakwaan," jelas Subiyanto.
Dari kotak amal yang diedarkan panitia, infaq yang terkumpul mencapai Rp 2.905.000. Semoga nantinya masjid Nurul Huda menjadi tempat syiar di perumahan Sukaraya Indah,aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H