Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyiasati Agar Anak Menyukai Beribadah Saat Ramadan Tiba

2 Mei 2021   22:55 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:07 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan sebaik baiknya perlakuan, ia belajar menghargai."

Penggalan puisi inspiratif ini merupakan karya Dorothy Law Nolte,Ph.D yang berjudul Children Learn What They Live. Dukungan orang orang di sekitar anak, terutama orang tua akan memberikan jejak dalam memori kehidupannya, masa depan si anak akan terselamatkan jika ia didik dengan cara yang benar dan elegant, maka si anak tumbuh kembang dengan kebaikan yang menyertainya.

Bulan Ramadan memasuki fase menjelang Lebaran dan saatnya bergiat melakukan yang terbaik di sepuluh hari terakhir puasa. Bagaimana kisah Ramadan dan melibatkan anak ank dalam beribadah. Anak lebih cepat meniru perilaku orang yang lebih tua darinya, teladan yang baik selaaknya diberikan ayah bunda terhadap anak tercinta.

Jika orang tua antusias menghadapi Ramadan dengan sukacita, insha Allah anak pun akan mengikuti teladan dari orang tua, yuk kita saling suport untuk mengajarkan anak beribadah di bulan puasa. Acap kali memang diperlukan juga penghargaan kepada anak anak jika mereka berperilaku baik saat puasa, lebih tepat waktu sholt berjamaah, melaksanaan puasa tanpa perlu di paksa syukur syukur bisa menuntaskan puasa sebulan penuh.

Perlu dukungan bagi anak anak yang mau mengerjakan ibadah uasa, Rasulullah pun mengapresiasi jika ada anak yang menjalankan puasa Jika pun si anak tidak kuat meneruskan puasa hingga waktu berbuka, lebih baik memberi mereka waktu berbuka dan ini disesuaikan dengan usia anak. 

Semoga anak anak yang masa kini sedang belajar berpuasa dan melaksanakan ibadah lainnya di bulan Ramadan, menjadi generasi masa mendatang yang mencintai Islam dengan sepenuh hati.

Training Puasa Itu Bernama Sabedug

Puasa itu dimulai saat waktu Shubuh datang dan diakhiri ketika waktu Maghrib menjelang, namun bagi anak anak untuk langsung berpuasa selama sehari penuh dan mengalami keadaan tanpa makan minum dalam waktu yang cukup lama tentu akan menjadi hal yang baru bagi mereka, sehingga ada yang namanya latihan puasa.

Di kalangan masyarakat penulis yang lekat dengan latar belakang suku Sunda, bagi anak anak yang belum besar, ada pengenalan puasa bernama "Sabedug",puasa hanya setengah hari ketika adzan Dhuhur. Mereka boleh membatalkan puasa, puasa boleh diteruskan hingga Magrib atau makan setelahnya di perbolehan.

Setahap demi setahap jika si anak kuat di kemudian hari, maka puasa sehari penuh layaknya orang dewasa bukanlah sesuatu yang aneh, training puasa Sabedug menjadi medium ampuh untuk mengenal dan melaksanakan puasa Ramadan. Semoga dengan pembiasaan dan bimbingan orang tua, anak pun terlatih mentalnya untuk melaksanakan puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun