Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mendulang Emas Cabor Sepak Bola SEA Games 2019? Garuda Muda Harus Lakukan Ini

8 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 8 Desember 2019   15:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memenangi duel dengan Myanmar di semi final, Garuda Muda menatap emas Sea Games 2019(dok:Kompas.com)

Bermodal posisi runner up dengan modal empat kali kemenangan dan sekali seri mengantarkan timnas U23 menjejak semi final dalam cabang olah raga sepak bola Sea Games 2019, lawan yang dihadapi adalah Myanmar yang memuncaki klasemen Grup A. Sedangkan semi finalis lainnya adalah Vietnam yang keluar menjadi juara Grup B melawan wakil Grup A yaitu Kamboja yang menempati posisi kedua. Semi final cabor sepak bola bagi pecandu bal balan tanah air merupakan satu hal yang patut diperhatikan karena di cabang ini, timnas mengalami kekeringan prestasi lebih dari dua dasa warsa.

Di Filipina kejayaan sepak bola Indonesia menemukan momentumnya 28 tahun lalu saat bermahkota juara cabor sepak bola ketika gelaran Sea Games ke XVI, dari 92 medali emas yang di rebut kontingen Indonesia, salah satunya direbut dari cabor sepak bola. Namun nahasnya adalah itulah keping emas terakhir yang pernah direnggut kontingen Indonesia di cabor sepak bola, sepanjang gelaran Sea Games,  kontingen Indonesia enam kali menjejak final dan dua diantaranya berbuah emas, empat kali gelar runner up dan meraih perak serta empat kali meraih perunggu.

Sea Games 2019 adalah final yang ke tujuh yang bakalan dilakoni Garuda Muda dan semoga emas menjadi kenyataann ditengah seretnya prestasi sepak bola bahkan untuk tingkat regional. Menghadapi Myanmar di semi final kemarin, nonton streaming diantar penumpang kereta antara stasiun Klender hingga Bekasi, meski kerap muter muter Buffering namun nonton via hape tak kalah serunya di banding nonton memakai tivi dengan layar lebar. Saat gol kedua, teriak teriak kegirangan sendirian di dalam gerbong, tangan kiri pegang hape tangan kanan pegang bulatan yang menggantung di commuter line.

Sampai ke stasiun Bekasi duduk dahulu seraya nonton. Rasanya menit menit terakhir bakal menjadi milik Indonesia, semi final di selesaikan tanpa extra time apalagi adu pinalti, yakin deh. Namun ternyata pertandingan mesti perpanjangan waktu. Unggul melalui Evan Dimas di menit ke 58 dan Egy Maulana Vikri di menit ke 71, dua gol inilah yang membuat asa menatap final seakan tinggal selangkah lagi. Namun sebelas menit menjelang waktu bubaran ternyata Myanmar mampu memaksimalkan kesalahan Zulfiandi, di menit ke 79 pemain Myanmar Aung Kaung man memperkecil selisig gol menjadi 2-1.

Belum juga ngelap keringat eh gol kedua hadir karena blunder Nadeo yang nggak lengket sehingga dioptimalkan oleh Win Naing Tun dan skor pun 2-2 sehingga pertandingan pun masuk babak tambahan  waktu. Beruntung akhirnya Indonesia mampu mencocor gol Myanmar dalam tambahan waktu, Osvaldo Haay mencetak gol di menit ke 102 dan membawa Indonesia unggul 3-2, di lanjut dengan aksi Evan Dimas yang mampu membawa skor 4-2 dan akhirnya Indonesia unggul.

Menghadapi final melawan Vietnam yang mampu lumpuhkan Kamboja, coach Indra sebisanya memberi arahan kepada Andy Setyo dan kawan kawan agar tetap fokus dalam bertahan meski sudah unggul dahulu, pertandingan melawan Vietnam dan Myanmar menjadi contoh nyata betapa sepuluh menit terakhir jelang bubaran pertandingan menjadi satu hal yang patut jadi sorotan, saat kalah di babak penyisihan melawan Vietnam, dari tadinya unggul malah berbalik kalah, melawan Myanar juga begitu, unggul dua gol di samakan di menit menit terakhir.

Jika tidak kehilangan peluang emas Sea Games yang sudah merantau selama dua dekade lebih, final nanti tetap fokus dan jangan sia siakan pertahanan di menit menit akhir, seluruh warga Indonesia pastinya berharap sekali tahun ini adalah tahun pemutus dahaga gelar juara, selayaknya Indra Syafie mampu memberikan motivasi kepada skuad Garuda Muda agar tetap waspada meski sudah unggul, hingga peluit akhir berbunyi sebagai penanda berakhirnya laga, 100 persen kewaspadaan tetap terjaga, selamat bertanding Garuda Muda dan jadilah juara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun