Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jutaan Rakyat Indonesia Telah Berperilaku Sederhaana, Tuan

26 November 2019   06:21 Diperbarui: 26 November 2019   06:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa sederhana selalu menjadi hal yang menarik untuk di bahas, bahkan saat pemilihan di mana pun levelnya, acapkali kesederhanaan yang di tonjolkan, berbaju sederhana, pakai ikat pinggang sederhana dan makan pun mendadak di warung Tegal ketika berkampanye, setelah terpilih dan di fasilitasi duit negara, malah kesederhanaan itu pula menjadi bias dan malah ambyar. Entah kemana citra sederhana yang melekat.

Kini kosa kata sederhana kembali bergaung setelah ada himbauan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Idham Azis yang menghimbau seluruh anggota polisi berperilaku sederhana dan tidak bermewah mewahan dalam kehidupan sehari hari. Sebuah himbauan yang memang perlu dilakukan, apalagi saat ini media sosial menjadi penghantar untuk menunjukan eksistensi dari sebuah kemewahan.

Adalah Surat Telegram Rahasia(TR)Nomor ST/30/XI/HUM 3.4/DIPROPAM tertanggal 15 November 2019 yang di tanda tangani oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo, adapun isi yaitu peraturan disiplin anggota Polri,kode etik profesi Polri dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri. Saat membaca berita berita tentang nggak harusnya anggota Polri memamerkan barang mewah di media sosial, ingatan jadi terkenang kembali akan sosok Abah Muhali, seorang pensiunan Polisi, di masa mudanya beliau pernah bertugas di Kalimantan.

Dengan mempunyai enam orang anak, seorang Polisi harus berjibaku agar bisa menjamin pendidikan anaknya, kebetulan salah satu anaknya adalah teman penulis, saat itu sangat paham bahwa Polisi maupun Tentara, boro boro hidup mewah, untuk sekedar bisa sekolah dan hidup layak saja sepertinya pontang panting.

Hidup di kampung dan sebagai pensiunan Polisi membuat Abah Muhali harus hidup sederhana, apalagi saat itu anaknya sedang berkuliah di sebuah Perguruan Tinggi Swasta.

Saya meyakini bahwa Abah Muhali tidak sedang berpura-pura hidup sederhana, boro boro pamer barang branded, sehari harinya pun kerap nyambi mencari penghasilan tambahan. Entah kalau Polisi di zaman kiwari, mungkin gaya hidupnya sudah lain di banding para Polisi di zaman dahulu.

Memang untuk urusan pamer pamerin kemewahan, negeri berflower ini udah banyak dilakukan, ada yang getol mamerin tas bermerk yang harganya selangit, ada juga yang doyan mamerin saldo rekening dengan nominal yang bikin kepala orang orang misqueen jadi nyut nyutan.

Namun percayalah ada rakjat jelata yang jumlahnya jutaan akan tetap tawakal dan istiqomah untuk tetap bergaya hidup sederhana, mereka ada di sini toean di pelosok pelosok negeri, mereka adalah nelayan yang sedang melaut dan tak tentu hasil menangkap ikannya, mereka yang sedari shubuh bergiat di sawah dengan menu sarapan hanya sepotong tempe dan juga teh tawar untuk melepas dahaga.

Jika saja ada anggota Polisi sedang bermewah mewah di media sosial, biarkanlah mungkin itu yang mereka inginkan, tapi kalau pun ada himbauan, mohon patuhi juga Pak Polisi, oke kita fix, untuk hidup sederhana, semoga apa yang kita lakukan memberi perubahan bagi negeri ini dan semoga ada contoh konkret hidup sederhana dari bapak bapak petinggi di kepolisian dan juga para wakil rakyat di gedung DPR.

Semoga dengan sederhana dalam berperilaku kehidupan sehari hari, akan ada perubahan signifikan, paling tidak, nggak ada berita lagi para pemimpin daerah yang tertangkap tangan oleh KPK.

Selamat menempuh hidup sederhana bagi para anggota Polri, kita di sini sebagai rakyat biasa sudah biasa banget merasakan hidup sederhana, gaya hidup hedonis? Bukan pilihan bijak bagi kaum rakyat jelata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun