Awan kelabu memayungi prestasi timnas senior Indonesia, tiga kali memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia grup G, bergabung dengan Vietnam, Malaysia, Thailand serta Uni Emirat Arab.Â
Melakoni dua pertandingan kandang dan satu pertandingan kandang.
Namun apa daya, hingga saat ini tim nasional Indonesia defisit 9 gol, baru memasukan dua gol dan kebobolan 11 gol.Â
Berondongan gol kembali terjadi di stadiom Al Maktoum Dubai, kembali tim asuhan Simon  McMenemy kembali bertekuk lutut dan memboyong kekalahan.
Bermain di stadion yang memiliki kapasitas 15 ribu penonton, pertandingan putaran kedua grup G ini merupakan debut bagi kiper Wawan Hendrawan. Mcmenemy memainkan patron 4-4-2 dengan pemain belakang Hansamu Yama, Gavin Kwan,Yanto Basna dan Ricky Fajrin sebagai jangkar pertahanan dari gedoran serangan lawan.
Babak pertama hingga menit ke tiga sembilan, gawang Wawan masih aman, jelang waktu turun minum. Namun di menit 41 ketika Wawan gagal menangkap bola, muntahan bola di sambar Khalil Ibrahim dan menerobos gawang Indonesia, satu nol untuk UEA.
Kebiasaan buruk timnas jika memasuki babak kedua, selalu terulang, kali ini pun terjadi juga, empat gol Uni Emirat Arab tercipta di babak kedua, sesak rasanya ketika melihat Wawan Hendrawan saat caps pertamanya di tim senior justru di bombardir gol.Â
Menit ke 51 kembali kiper Bali United ini memungut bola untuk kali kedua setelah Ali Mabkhout mencetak gol. Derita timnas makin menjadi di menit 63 taktala kembali Ali Mabkhout mencetak gol dari titik putih.
Sebelum game berakhir, UEA menambah koleksi golnya menjadi 5, ketika Tareq Ahmed mencetak gol di masa injury time menit ke 93. Dengan hasil ini maka tim merah putih semakin kelam di dasar klasemen, sedangkan Uni Emirat Arab makin kokoh di puncak klasemen dengan enam point setelah dua kali memenangkan pertandingan.
Entah bagaimana nasib pelatih asal Skotlandia ini setelah tiga kali bertanding dan selalu menghasilkan kekalahan, rasanya kemenangan seakan menjauh dari skuad Garuda senior, mungkin kembali lagi dari sistem pembinaan yang dilakukan PSSI, amburadul dan hasilnya pun bisa kita tebak yakni kalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H