Atlet bulutangkis junior Indonesia memberikan penghormatan saat Indonesia Raya berkumandang(dok:Badminton Indonesia)
Piala Suhandinata untuk kejuaran beregu campuran, memakai nama tokoh perbulutangkisan tanah air yakni Suharso Suhandinata yang merupakan tokoh dibalik perdamaian badan bulu tangkis dunia Internationa Badminton Federation (IBF) dengan World Badminton Federation(WBF).
Meski bernama khas Indonesia, piala Suhandinata belum sekalipun " pulang kampung" ke Indonesia, China negara paling sering menjadi juara sejak tahunn 2000 piala ini diperebutkan, total China 10 kali meraih piala tertinggi di beregu campuran junior.
Tahun ini piala Suhandinata digelar di Kazan Gymnastic, Russia. Baru tiga negara yang mampu mengangkat trophy Suhandinata yakni China 10 kali, Korea Selatan 2 kali dan Malaysia 1 kali. Tim merah putih belum sekalipun mencicipi gelar juara meski memang tiga kali merasakan raihan perak atau juara dua.
Tahun ini menjadi tahun bersejarah bagi perbulutangkisan Indonesia di level junior. Dalam final melawan raksasa bulu tangkis dunia, China, para pemain muda tanah air mampu mempersembahkan trophy bergengsi ini dengan menaklukan China.
Angka pertama Indonesia diraih ganda campuran Daniel Martin/Indah Indah Cahya Sari Jamil, pasangan ini memenangkan pertarungan dengan skor 21-18,18-21,21-11 saat berhadapan denga ganda campuran China, Feng Yang Zhe/Lin Fang Ling.
Indonesia memperbesar keunggulan menjadi 2-0 ketika tunggal puteri Indonesia, Putri Kusuma Wardani menumbangkan singelar China, Zhou Mei dengan waktu 71 menit di tiga set dengan skor 21-18, 20-22, 21-14. Asa Indonesia seakan melambung ketika partai ketiga di gelar.
Adalah Bobby Setiabudi membuat deg degan dengan beberapa kali melakukan point juara di set ketiga ketika memimpin dengan skor 20-16, satu angka krusial ternyata tak mampir ke kubu merah putih, Bobby pun menyerah dengan partai rubber set, 17-21, 21-17, 20-22, Liu Liang mempertipis jarak menjadi 2-1.
Gelar perdana tim junior bulu tangkis Indonesia di piala Suhandinata ditentukan melalui perjuangan ganda putri yakni Febriana Dwi Puji Kusuma bersama pasangannya yaitu Putri Syaikah. Ganda putri harapan di masa depan ini mampu memupuLis asa China untuk mendulang gelar ke sebelas.
Pasangan remaja China, Li Yi Jing/Tan Ning dipaksa bermain tiga game dan menelan kekalahan dengan angka 16-21, 25-23, 21-13. Sebuah akhir pertandingan yang manis dan dramatis karena ganda putri Indonesia mampu menjadi pahlawan dengan menutup skor 3-1. Di negeri Beruang Merah akhirnya penantian 19 tahun lamanya bisa merengkuh trophy beregu campuran junior.
Semoga atlet atlet muda Cipayung ini mampu bersinar untuk beberapa tahun mendatang, ditengah meredupnya prestasi bulu tangkis terutama ketika digelar turnamen beregu, tim junior piala Suhandinata mampu berbuat terbaik bagi bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H