Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dua Sisi Korporasi, Lestarikan Lingkungan atau Merusaknya?

12 September 2019   21:29 Diperbarui: 14 September 2019   15:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank sampah dan CSR korporasi(dokpri)

Si pemilik rumus kimia H2O ini merupakan benda yang sangat diperlukan semua makhluk hidup, meski memang kehadirannya mencapai 71% di permukaan bumi, namun ternyata hanya sebagian kecil saja air bisa dipergunakan ummat manusia, permasalahan air bersih menjadi isue global.

Mampukah kita bijak untuk ketersediaan air, pola yang biasa dan kita rasakan adalah disaat kemarau panjang seperti saat ini, air kerap langka tapi ketika musim penghujan, melimpahnya air menjadi bencana dan petaka berupa banjir.


Air pula yang kerap menjadi persoalan yang serius ketika industri memberlakukan nadi kehidupan ini secara serampangan dan terjadilah pencemaran yang menurunkan kualitas air.
Belum lagi tentang pencemaran lingkungan yang terjadi baik itu di pantai, aliran sungai atau juga lautan yang dilakukan korporasi. 

Meski di negeri kita telah memiliki Undang Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, tetap saja ada korporasi yang tetap berasyik masyuk untuk merusak lingkungan untuk meraih profit yang sebesar besarnya.


Namun jangan pula kita mengeneralisasi bahwa korporasi itu kemaruk untuk menggapai laba dan abai terhadap lingkungan sekitar. Ada dan juga banyak banget lho yang merupakan korporasi peduli terhadap lingkungan.

 Bisa saja terjadi jika perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility terilhami dengan buku besutan Jhon Elkington yang berjudul" Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21 st Century Business yang terbit tahun 1998 dan mengupas bahwa korporasi itu perlu menerapkan model 3P yakni Profit yang berarti mengejar laba, Planet yang bermakna tentang lingkungan dan juga People yang bermaksud sejahtera. Sinergi inilah yang menjadi cikal bakal CSR yang kita kenal saat ini.


Penerapan CSR di negeri tercinta diatur dalam Undang Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bab yang mengatur CSR termaktub dalam bab V Tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan, penjelasan di pasal 74 adalah bukti sahih di ayat(1)"Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber alam  wajib melaksanakan  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan."

Maka kini terasa wajar jika perusahaan semakin fokus dan menyasar isue isue lingkungan hidup dalam kegiatan CSR perusahaan, ada kalanya kita mendengar langkah hitam saat korporasi merusak lingkungan, ada juga perusahaan mau berjibaku menggelontorkan dana yang dimilikinya untuk merawat dan melestarikan lingkungan dengan sehormat hormatnya.

Membina Warga Untuk Lestarikan Lingkungan

Bank sampah dan CSR korporasi(dokpri)
Bank sampah dan CSR korporasi(dokpri)
Ada trend peningkatan dalam komposisi sampah plastik, di tahun 2005 sampah plastik menyumbang 11 % sampah yang terbuang, angka itu melonjak di sepuluh tahun berikutnya menjadi 15%. Timbunan sampah secara nasional menurut Kementerian Lingkungan hidup mencapai 175.000 ton perhari atau 64 juta pertahun, sebuah angka yang wow karena dibelakang angka angka tersebut ada permasalahan bagi lingkungan hidup.

Dalam kehidupan nyata, orang orang baik biasanya akan dikenang karena perilaku yang terjaga akan menjadi modal awal untuk meraih kepercayaan di lingkungan yang ia tempati.


Begitu pula dengan sebuah korporasi, baik dan buruknya perusahaan bisa dilihat ketika mereka bergerak untuk lingkungan sekitar.Perlu upaya pemberdayaan bagi warga sekitar korporasi agar bisa bersinergi untuk merawat lingkungan secara bersama sama.


Korporasi pun membutuhkan customer loyalty, isu isu pemanasan global dan rusaknya lingkungan seakan menjadi simpul untuk kalangan korporasi bergerak melakukan tanggung jawab sosial dengan fokus pelestarian lingkungan hidup.


Seperti yang pernah dialami penulis saat mengunjungi pabrik minuman fermentasi,korporasi ini bersama warga sekitaran pabrik melakukan upaya penghijauan untuk menjaga mata air yang memang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan, dengan melibatkan warga sekitar dan juga pembinaan yang intens, lingkungan disekitar pabrik pun terlihat menghijau.


Semakin banyak korporasi peduli lingkungan maka kebaikan akan semakin menyebar, walau pun kita tidak bisa menutup mata bahwa ada juga korporasi yang hobinya merusak lingkungan, kongkalikong dengan pemangku kekuasaan agar perizinan dipermudah namun ternyata usaha yang dilakukan malah merusak lingkungan.

Mapela TM 05 Bukti Dukungan  Korporasi  Peduli Lingkungan

Kebun tanaman obat keluarga di RW 05 Telaga Murni(dokpri)
Kebun tanaman obat keluarga di RW 05 Telaga Murni(dokpri)
Bank sampah, penanaman sayuran hidroponik, pemanfaatan bekas air wudhlu,pemasangan biopori, pemanfaatan komposter, barter sampah untuk pendidikan, itulah sederet kegiatan yang berlangsung di lingkungan RT 05 perumahan Telaga Murni, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.


Tak serta RW 05 merindang dengan keasrian lingkungan, perlu waktu tujuh tahun untuk menyandang yang terbaik di kabupaten Bekasi untuk menjadi jawara K7, menurut Sunyoto yang merupakan ketua Masyarakat Pecinta Lingkungan Asri Telaga Murni 05, pemahaman kepada warga dan contoh langsung bukan sekedar retorika adalah kunci mengapa Mapela TM 05 menyabet berbagai penghargaan untuk kategori lingkungan hidup.

Adalah Yutaka Manufacturing Indonesia yang jeli untuk memberikan tanggung jawab sosial perusahaan dan bekerja sama dengan Mapela TM 05. Wajah perumahan  Telaga Murni, khususnya RT 05 menjadi pembeda dengan wilayah lainnya, sayuran organik, pohon pucuk harum ataupun rindangnya pepohonan seakan menjadi jawaban akan keberhasilan CSR yang dilakukan PT Yutaka Manufacturing Indonesia, saat ini RT 05 perumahan Telaga Murni memiliki titel Kampung Berseri Astra Bintang 3.


Saat penulis berada di lokasi, ada kegairahan warga untuk terus bergiat agar lingkungan yang meraka diami tak berhenti di juara kabupaten Bekasi namun melangkah lebih jauh ke jenjang berikutnya. Hingga saat ini Mapela TM 05 bukan melulu ngurusin sampah lingkungan namun melebarkan lembaga penopang seperti memiliki koperasi, Posyandu dan juga PAUD. 

Optimalisasi CSR menjadikan kualitas hidup di lingkungan RT 05 terus membaik, beberapa warga mengaku bahagia dengan pencapaian ini, semua itu karena sebuah program bernama CSR dari sebuah korporasi.


Negara Hadir Dengan Mengapresiasi Bagi Korporasi Yang Menjaga Lingkungan


Di era 80an hingga 90an, penghargaan prestisius untuk melestarikan lingkungan hidup adalah Kalpataru. Zaman now pun tentang apresiasi untuk korporasi yang melestarikan lingkungan pun tetap digelar, seperti penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian, sebuah award bernama Industri Hijau yang memiliki tiga kategori yang diperuntukan industri besar, industri menengah dan industri kecil.


Penghargaan Industri Hijau yang dilaksanakan tahunan ini, menerapkan pola penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku energi yang ramah lingkungan serta terbarukan
Selayaknya memang pemerintah mengapresiasi korporasi yang peduli lingkungan, bentuk penghargaan yang tentu saja harus melalui kreteria ketat itu akan menghasilkan  pemenang yang benar benar peduli lingkungan ketika menjalankan perusahaan yang dikelolanya.

CSR Bank DKI Dan Kepedulian Lingkungan

Bank DKI hadir dalam CSR lingkungan hidup(dok:neraca.co.id)
Bank DKI hadir dalam CSR lingkungan hidup(dok:neraca.co.id)

Sebagai sebuah BUMD milik provinsi DKI Jakarta, memiliki program CSR adalah keniscayaan.Salah satu arah fokus tanggung jawab sosial Bank DKI adalah lingkungan hidup. Peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,yang melibat sertakan masyarakat dan juga instansi terkait.


Salah satu kegiatan CSR Bank DKI adalah pengadaan tanaman hidroponik di 26 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang tersebar di wilayah provinsi DKI, selain itu penanaman hidroponik juga di lakukan di rumah susun Jatinegara Kaum.


Semoga bank yang melayani masyarakat  sejak tahun 1961 ini, akan terus berkomitmen dan berkesinambungan untuk melaksanakan  CSR, agar keberpihakan pada masyarakat melalui CSR memberikan berkah bagi warga Jakarta dan sekitarnya dan terus berinovasi dalam melakukan tanggung jawab sosial sehingga terasa oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun