Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mirah Sumirat, Buruh Perempuan yang Pernah Dibandingkan dengan Ma'ruf Amin

10 Juli 2019   22:38 Diperbarui: 10 Juli 2019   23:02 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jabatan calon presiden  nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang menjabat sebagai Ketua Dewan pengawas Syariah di Bank Mandiri Syariah dan Bank BNI Syariah pernah dipersoalkan ketika sidang gugatan pilpres yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu, yang menarik dari kasus ini adalah Komisi Pemilihan Umum membandingkan kasus KH Ma'ruf Amin dengan Mirah Sumirat yang merupakan calon anggota legislatif dari partai Gerindra. Polemik tentang jabatan capres nomor urut 01 dengan membandingkan caleg bernama Mirah Sumirat menjadi bagian persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Sebenranya siapa sih Mirah Sumirat itu? Kok namanya di sebut sebut oleh KPU, Bawaslu dan juga kuasa hukum dari BPN, belum tahu dan familiar ya dengan sosok perempuan yang memakai hijab ini? Mirah Sumirat adalah seorang aktifis buruh perempuan, di tengah dominasi gender lelaki di kancah perburuhan nasional, hanya beberapa gelintir perempuan yang fokus untuk memperbaiki nasib buruh, dari yang sedikit itu muncullah nama Mirah Sumirat yang dalam lima tahun terakhir concern mengurus isu isu perburuhan nasional dan juga internasional.

Perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 1974 ini merupakan presiden ASPEK Indonesia pertama yang bergender perempuan, memimpin federasi pekerja yang membidangi sektor jasa sejak tahun 2014, dan pada Kongres ASPEK Indonesia VII di selenggarakan di anjungan Lampung TMII, nama Mirah Sumirat mencuat sebagai kandidat kuat untuk kembali menakhodai ASPEK Indonesia periode 2014-2024. Aktifis buruh perempuan yang menamatkan gelar S1 nya di Universitas Islam Empat Lima, dalam Kongres ASPEK Indonesia yang di gelar pada tanggal 6-7 Juli 2019, ada satu nama kandidat lainnya untuk menjadi pesaing Mirah Sumirat sebagai presiden ASPEK Indonesia.

Dia adalah Encep Supriyadi yang merupakan Ketua Umum Serikat Pekerja Tip Top Super Market, menghadapi incumbent namun bagi Encep tidaklah menggoyahkan niatan untuk menjadi calon presiden ASPEK Indonesia di masa bakti lima tahun mendatang. Kongres ASPEK Indonesia VII memfokuskan tentang tantangan besar para pekerja menghadapi revolusi industri 4.0 dengan cara cara cerdas dan juga kekuatan serikat pekerja selayaknya lebih di sinergikan.

Delegasi peserta kongres dalam acara pembukaan(dok Media ASPEK)
Delegasi peserta kongres dalam acara pembukaan(dok Media ASPEK)
Dalam Kongres ASPEK VII di putuskan beberapa hal yang krusial bagi tumbuh kembangnya ASPEK dalam kancah perburuhan di tanah air seperti isu perjuangan buruh nasional dengan adanya revisi Undang Undang Ketenagakerjaan yang ditenggarai mengurangi kualitas upah bagi buruh hingga penghapusan pesangon. Kongres yang di hadiri afliasi afliasi yang tergabung dalam ASPEK Indonesia berlangsung aman dan tertib, setiap delegasi berhak untuk memilih calon presiden yang dianggap berkompeten untuk membawa suara pembaharuan untuk kemajuan organisasi.

Jumlah delegasi yang berhak memberikan suara sebanyak 94 suara, dan dua nama bersaing untuk bisa menjadi orang nomor satu di organisasi pekerja ASPEK Indonesia, setelah melalui voting yang di lakukan secara terbuka, Mirah Sumirat di nyatakan sebagai pemenang dengan meraih 77 suara sedangkan Encep Supriyadi meraup 17 . Dengan hasil tersebut Mirah Sumirat dinyatakan sebagai pemenang dan menjadi presiden ASPEK Indonesia di periode 2019-2024.

Perolehan suara dua kandidat presiden ASPEK(dok Media ASPEK)
Perolehan suara dua kandidat presiden ASPEK(dok Media ASPEK)
Perempuan murah senyum yang sempat menjadi pusat pemberitaan ketika sidang gugatan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi karena posisinya disandingkan dengan calon wakil presiden Ma'ruf Amin karena dua duanya bekerja di anak perusahaan BUMN itu, kini memimpin federasi ASPEK Indonesia dengan suara meyakinkan, kiprah Presiden Komite Perempuan Asia Pasifik ini tentunya akan menghadapi tantangan lebih besar dengan revolusi industri 4.0.

Namun bersama 100 ribu buruh yang menjadi anggota ASPEK Indonesia maka tantangan tersebut merupakan peluang, selamat memimpin dan semoga tetap amanah wahai Ibu Presiden ASPEK Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun