Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Nature

Teknologi Modifikasi Cuaca Mengatasi Polusi Udara Jakarta

5 Juli 2019   08:04 Diperbarui: 5 Juli 2019   08:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana malam kota Jakarta yang tetap ramai dengan kendaraan bermotor(dokpri)

Takdir kota Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia menjadi magnet bagi penduduk daerah lain untuk menuju kota impian ini, tak pelak lagi kepadatan kota Jakarta diatas kota kota lainnya di Indonesia.

Kemacetan, pembangunan fisik bangunan menjadi hal yang biasa kita lihat, mobil berhimpitan dan juga bermunculan gedung gedung baru di Jakarta menyebabkan kualitas udara Jakarta kian mengkhawatirkan. Di tanggal 3 Juli 2019, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Indeks kota Jakarta mencapai 165, angka indeks yang mempunyai kategori sangat tidak sehat.

Green Peace mencatat bahwa kota Jakarta hanya memiliki 34 hari untuk menikmati udara bersih, 196 kualitas udara tidak sehat dan 135 hari di kategori kurang sehat. Transportasi darat kota Jakarta di tenggarai menyumbang polusi udara dengan jumlah signifikan, selain itu debu dari pembangunan gedung gedung pun memberi andil udara kota Jakarta dari kepungan polusi.

Untuk mengurangi polusi atau pencemaran udara, pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca. 

Diharapkan kota Jakarta yang memiliki luas areal 662,33 kilo meter persegi dan jumlah penduduk diatas 10 juta ini memiliki kualitas udara lebih baik dan warga kotanya mampu menghirup udara lebih segar dengan tingkat polusi lebih rendah.

Teknologi Modifikasi Cuaca juga diterapkan di kota kota besar lainnya di dunia seperti Bangkok, New Delhi ataupun Seoul, Korea Selatan, penerapan teknologi modifikasi cuaca di Jakarta bukanlah satu satunya di lakukan di negeri tercinta, setahun silam saat pelaksanaan Asian Games 2018, cara ini pun pernah di terapkan di kota Palembang.

Semoga saja dengan penerapan teknologi modifikasi cuaca yang salah satunya adalah dengan melakukan cloud seeding untuk hilangkan lapisan inversi ini memberikan dampak positif agar kualitas  udara kota Jakarta lebih baik lagi.

Satu hal yang penting adalah kesadaran dari warga Jakarta yang sebisa mungkin mengubah perilaku transportasi keseharian yang tak mengandalkan mobil pribadi namun beralih ke moda transportasi massal seperi commuter line,LRT ataupun MRT.

Jika perilaku itu dapat diubah, semakin jarang orang menggunakan mobil pribadi di tentu saja ini adalah tindakan positif mencegah kemacetan yang pastinya menyisakan polusi udara bagi kota Jakarta.

Berharap kota Jakarta menjadi barometer untuk upaya meningkatkan kualitas udara agar warga kotanya jauh lebih bahagia dengan kualitas udara bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun