Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tragis, Pegiat Anti Bunuh Diri Tewas Gantung Diri

21 Juni 2019   08:43 Diperbarui: 21 Juni 2019   10:58 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evakuasi korban gantung diri seorang mahasiswi berinitial DN(dok: tribunmedan.com)

Dalam kondisi tertekan dan hilang harapan, seseorang akan melakukan hal hal di luar nalar, depresi yang dialami karena merasa bodoh, merasa orang yang paling malang atau pun permasalahan yang tidak dapat di selesaikan, kerap membuat orang berpikir pintas untuk mengakhiri hidup.

Tak mengenal kasta, tak mengenal strata kehidupan, miskin ataupun kaya, mau pendidikannya tinggi maupun tidak, potensi orang untuk mencoba mengakhiri hidup tetap terbuka, dari orang orang terdekatlah kejadian bunuh diri bisa terjadi, atau dari orang orang terdekatlah bunuh diri bisa dicegah, meski begitu kita pun tak akan pernah bisa menerka kenapa seseorang berbuat nekad dengan cara bunuh diri.

Beberapa hari lalu, berita bunuh diri menyeruak di media media online, seorang mahasiswi pasca sarjana  dari Universitas Sebelas Maret di temukan meninggal dunia dengan cara menggantung diri, yang membuat kita kelu mendengar kabar tersebut, bahwa mahasiswi yang berinsial DN adalah seseorang yang aktif dan bergiat untuk gerakan anti bunuh diri.

Mahasiswi yang berasal dari Banjar Benua Kayong,Ketapang,Kalimantan Barat, di temukan tewas secara mengenaskan, gantung diri di tempat kostnya yang terletak di Gendingan,RT 003/005,Jembres, Solo.

Satu hal yang menarik dari DN adalah dikenal sebagai sosok yang positif, postingan di media sosialnya bukanlah cuitan yang gelap dan sedih, DN kerap mengunggah postingan yang memberi semangat agar bersuara untuk mencegah bunuh diri.

Namun memang ada istilah dalamnya lautan bisa diselami namun dalamnya hati tak bisa diselami memang menemukan maknanya disini.
Kita pun merasakan duka cita yang mendalam bagi DN, padahal jika ditelisik dari riwayat pendidikan DN mungkin beruntung dibanding orang lain yang tak berkesempatan memiliki peluang menapaki pendidikan tinggi.

Siapa pun orangnya, dengan perasaaan dan beban pikiran yang cukup berat bisa melakukan hal hal yang tak terpikirkan sebelumnya. Malam sebelum di temukan tewas gantung diri, DN diberitakan di kunjungi sahabat dekatnya yang juga teman sedaerahnya, sempat makan malam bersama dan menghabiskan waktu hingga jam 23.00.

Keesokan harinya sang sahabat merasa curiga karena whatsapp yang terkirim tak dibalas, setelah itu ia pun menuju tempat kost DN, namun kenyataannya begitu menyedihkan, pegiat anti bunuh diri itu malah tewas dengan cara bunuh diri.

Pelajaran bagi kita semua, jangan anggap sepele jika menemui diantara kita ada orang orang yang depresi dan merasa dalam tekanan, kerap terjadi orang orang yang merasa tersisihkan menjadi orang yang tak berharga dalam kehidupan, dan jalan pintas termudah untuk mengakhiri penderitaan adalah dengan cara bunuh diri.

Semoga kita semua lebih peka dengan lingkungan sekitar, tidak dengan membully, mengkasari ataupun berucap menyakitkan kepada orang orang terdekat, siapa tahu apa yang kita lakukan kepada mereka semakin menambah beban perasaan dan menyebabkan perbuatan nekad dan mengakhiri hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun