Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pedihnya Merasakan Dompet Kosong "Glondangan" Setelah Mudik Lebaran

10 Juni 2019   05:36 Diperbarui: 10 Juni 2019   08:50 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini lebaran berada di posisi "tanggal muda" gabungan penghasilan berupa gaji bulanan dan juga Tunjangan Hari Lebaran didapat ketika menjelang akhir bulan. Situasi lebaran yang berada di tanggal 5 dan 6 Juni, serta posisi libur lebaran hingga tanggal 9 Juni dan posisi masuk kerja sekitaran tanggal 10 Juni. 

Yang tidak pulang kampung tentu pengeluaran tidak terlalu besar mengingat tak memasukan budget biaya pulang kampung. Nah yang tahun ini berkesempatan menikmati mudik lebaran tentu akan berhitung kembali bagaimana menyiasati perjalanan 15 hari atau 20 hari ke depan pasca lebaran.

Bukan rahasia lagi jika pasca lebaran adalah saat krusial karena cadangan keuangan lebih tersedot untuk pulang kampung, makna pulang nggak polos-polos amat deh pulang dengan tangan hampa, pastinya ada pengeluaran yang tak terduga di saat mudik.

Nggak mungkin juga ketika mudik, nggak ngasih apa-apa, ya paling tidak sebotol sirup atau sekaleng Khong Guan akan diberikan kepada kaum kerabat.

Belum lagi "angpao" yang kemungkinan diberikan kepada keponakan tercinta, godaan lain di kampung adalah ngerasain jalan-jalan bersama keluarga, boyongan rame-rame menjajal tempat wisata, sudah pasti itu pun mengeluarkan duit yang tak sedikit.

Pengeluaran yang tak terduga lainnya adalah saat mengikuti reuni teman-teman masa sekolah, mulai dari reuni SD, reuni SMP atau juga reuni SMA, jika waktu reuni berbarengan tentu ini bisa menipiskan isi dompet. Bertemu dengan teman lama memang menyenangkan, nah jaga gengsi ini yang bisa membuat pengeluaran membengkak karena mentraktir teman-teman. Amannya sih ikut nebeng aja kali ya saat reuni hihi.

Semakin meninggalkan Lebaran dan menuju arus balik, eh isi dompet semakin tiris, realitanya memang mudik tak seharusnya memamerkan "kekayaan" yang kita punya. Memang meski budget telah diperkirakan namun tetap saja ada pengeluaran yang tak terduga.

Tahun ini penulis mudik tanpa membawa kartu ATM, sengaja dilakukan agar tak serta merta ngegesek ATM, meski memang ada layanan cashless dari mesin ATM yang bisa tarik tunai tanpa harus dengan kartu ATM. Dengan tidak membawa kartu ATM dan membawa uang secukupnya yang sekiranya pas digunakan ketika mudik, pengeluaran bisa terkontrol.

Satu hal yang dilakukan untuk mengerem pengeluaran adalah memisahkan uang di bagian dompet yang tidak terlihat langsung, cara ini lumayan efektif untuk menghemat pengeluaran.

Dengan segala kegembiraan menikmati waktu mudik, tentu kita pun dituntut untuk tetap berhemat, tak mumpang mumpung membelanjakan uang gajian dan THR. Mudik tentunya asyik bertemu dengan sanak famili, namun perlu diingat juga bahwa pasca lebaran, menuju waktu gajian tiba jangan sampai mengutang pula untuk membiayai kehidupan di waktu yang berjalan.

Jangan sampai karena banyak gaya ketika berada di kampung, eh ujung-ujungnya saat kembali malah kantong kosong glondangan, uang habis tak tersisa dan jalan satu-satunya adalah meminjam ke teman kerja atau tetangga komplek perumahan.

Ternyata cerdas mengelola keuangan lebih berfaedah dibanding banyak gaya ketika mudik lebaran. Jangan sampai deh saat kembali dari kampung halaman malah utang baru tercatat, hmmm jangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun