Secarik kertas telah terwarnai tinta, kutulis surat ini dengan setulus jiwa, semoga puluhan ribu buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tetap membingkai bahagia di moment istimewa, karena engkau adalah saudara kami meski tidak sedarah.
Salam hormat dari sesama buruh, ingatlah ini sahabatku, engkau teman sejiwa dalam cita cita yang belum padam kami renda yakni buruh sejahtera dan adil makmur.
Hormat kami
Sesama kaum buruh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!