Ujian keberagaman pasca pemilu dan di saat menjalankan ibadah puasa bagi ummat muslim di Indonesia, begitu pun di sini di blog keroyokan, blog yang menampung ribuan penulis yang mempunyai latar belakang yang beragam.
Aliran tulisan tiap hari dengan tema berbeda mengindikasikan memang keberagaman memang diperlukan, masalah nantinya sebuah tulisan menjadi tafsiran lain adalah keniscayaan. Jika tulisan hanya satu "tone" alangkah membosankannya berada di sini.
Keberagaman bukanlah musuh yang nyata meski tidak satu suara, indahnya kehidupan dengan keberagaman adalah harmoni yang menyertainya.
 Sehebat apapun dukungan kita baik itu secara politik atau sejenisnya tetap terasa hambar kalau seragam, disinilah seni menyikapi perbedaan pendapat, namun sekeras apapu perbedaan selayaknya kita pun menjunjung tinggi persatuan, apalagi saat ini kita sama sama menikmati syahdunya Ramadhan 1440 Hijriyah.
Selagi ada waktu yang tersisa di bulan suci ini, mari kita rayakan keberagaman dan kekayaan budaya bangsa, sehingga ketika Ramadhan pun pamitan di satu ketika maka pernah kita rasakan manisnya keberagaman yang membuat kita bersyukur bahwa kita berada di bumi nusantara ini.
Tiga puluh hari lamanya kita di gembleng dengan "madrasah" Ramadhan, semoga ada bekas yang tertapak sehingga dalam perjalanan waktu tiga puluh hari ini, ada banyak kebaikan yang kita ciptakan dan selanjutnya di hari hari pasca Ramadhan menjadi kebaikan yang tak terhenti.
Keberagaman Bukan Momok Yang Menakutkan Di Negeri berkode +62
Yakinlah semenjak dahulu, jauh sebelum Indonesia berdiri sebagai bangsa merdeka 74 tahun yang lalu, keberagaman suku, budaya dan agama memang telah lama terjadi, selayaknya saat ini pun setelah tujuh dekade lebih membangun bangsa, tak mudah merawat perbedaan suku sebanyak 1.340 di nusantara, sejauh ini memang keberagaman di negeri ini kerap dianggap berhasil untuk tetap bersatu.
Keberagaman memang tak selayaknya memantik api perpecahan, sebagai ummat muslim dan saat ini pun sedang melaksanakan bulan suci, perlu bermuhasabah seraya berharap tak terjadi sesuatu yang mengoyak keberagaman.
Bulan suci Ramadhan kali ini, rasanya perlu kita syukuri bahwa modal keberagaman akan tetap ada dan semoga akan terus ada untuk bangsa yang kita cintai ini.
Semangat Keberagaman Semangat Yang Tak Pernah Pudar
Tak perlu membesar besarkan perbedaan, tugas kita adalah mampu untuk tetap mengawal keberagaman yang kita punyai agar tetap menampilkan orkestra keharmonisan meski memang tak mudah.Â
Bulan puasa di mana kita pun tetap di tuntut
berpikir jernih agar perbedaan yang mungkin saja terjadi bisa diselesaikan secara baik baik saja.
Semangat menularkan kebaikan diantara keberagaman di negeri ini tetap diperlukan, sebagai penulis memang kita jua selayaknya menguatkan azzam agar tulisan tulisan yang dihasilan mampu membawa kesejukan bagi bangsa ini.
Yuk ah saatnya merawat keberagaman di Indonesia, apalagi spirit Ramadhan yang menyertainya, damai Indonesia tetap ada dan inilah modal yang kuat agar keberagaman di tanah air menjadi keniscayaan.Aamin ya Allah, semoga kebaikan manusia Indonesia mampu menjaga keberagaman di tanah air, di bulan suci ini pun semoga bangsa Indonesia tetap bersatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H