Khalifah Kedua Dengan Segudang Prestasi Mengagumkan
Umar bin Khattab adalah sahabat utama Rasul selain Abu Bakar Shidiq, Ustman Bin Affan dan juga Ali bin Abi Thalib, perjuangan Umar bin Khattab begitu besar dan salah satu sahabat yang ikhlas mencurahkan tenaga,pikiran dan hartanya untuk kejayaan Islam.
Setelah nabi wafat dan Abu Bakar pun dilantik jadi Khalifah, Umar bin Khattab tetap setia di jalan dakwah, hingga beliau pun diangkat menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Shidiq.
Setelah dilantik sebagai khalifah pada tanggal 23 Agustus 634, Umar mengupayakan reformasi adminitrasi untuk roda pemerintahan yang di pimpinnya.
Salah satunya adalah pembentukan baitul maal untuk mengatur perbendaharaan negara, Umar pula yang berinisiatif melaksanakan sensus di wilayah Islam, dari ide Umar pula pasukan di tempatkan di barak barak militer.
Dan tentu yang paling fenomenal adalah diberlakukannya penanggalan Islam yang saat ini kita kenal sebagai penanggalan Hijriyah, dengan penghitungan tahun di mulai ketika Nabi melakukan hijrah dari Makkah ke  Madinah.
Khalifah Yang Mau Menerima Kritikan Dari Rakyat Jelata
Kisah sekarung gandum yang di panggul Umar Bin Khattab adalah cerita mulia tentang seorang khalifah yang melayani. Alkisah Umar bin Khattab melaksanakan agenda "turun ke bawah" mengecek situasi Madinah secara diam diam, di sudut kota Madinah ada sebuah rumah yang tungkunya masih menyala.
Mengendap ngendap sang khalifah " menguping" pembicaraan pemilik rumah yang menenangkan anak anaknya karena masakan segera matang, namun ternyata yang di masak adalah batu.
Bergegas Umar menggotong gandum dari baitul maal, dan ia pun tak segan segan membantu memasakannya, si empunya rumah mengucapkan terima kasih dan merasa tamunya lebih baik di bandingkan dengan Umar sang khalifah.
Meski mempunyai wilayah mencakup Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Syria,Palestina,Afrika Utara hingga Armenia, sosok Umar bin Khattab adalah khalifah yang mau di kritik rakyat jelata, tak serta merta yang mengkritiknya di bui karena dianggap mengganggu jalannya pemerintahan.