Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Segar

Lebih Baik Memelihara Ayam Dibanding Memelihara Amarah

26 Mei 2019   23:07 Diperbarui: 26 Mei 2019   23:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat mungkin suasana kantor, situasi rumah maupun jalanan yang macet merupakan pemicu rasa marah, namun bukan berarti meledakan marah adalah cara terbaik, ingat nih setiap kita tentu mempunyai sisi negatif namun sebisa mungkin sifat negatif itu bisa di minimalisir, meredakan amarah adalah upaya kita untuk bisa meminimalkan sisi negatif, yuk ah saatnya bermuhasabah diri di bulan suci.

Saat Amarah Melanda Bagaimana Mengendalikannya?

Teladan terbaik umat Islam adalah Rasulullah, dari beliau lah Way Of Life kaum muslimin menjadi panduan, Nabi Muhammad yang di kenal jujur, pemaaf, sabar adalah contoh teladan yang memberikan kebaikan kebaikan dalam hidup dan juga salah satunya dengan mengendalikan amarah bila memang itu terjadi. Beberapa hadist menerangkan bagaimana kita seharusnya berperilaku jika marah melanda, bahkan Nabi mengumpamakan bila seseorang mampu mengendalikan amarah, dialah orang yang terkuat.

Bagaimana sih tips dari Nabi jika amarah itu menyapa? Tips murah meriah dan bisa kita lakukan saat marah sesuai anjuran Rasulullah adalah berwudlu, kemarahan berasal dari setan dan setan terbuat dari api, wudhlu dipastikan menggunakan air meski memang ada pilihan bertayamum, namun secara umum kita melakukan wudhlu dengan air, meredam amarah ya berwudhlu deh, insha Allah hati pun kembali tenang.

Salah satu tips dari Nabi ketika amarah datang adalah dengan mengubah posisi dan ini tertera dalam riwayat HR. Abu Dawud "Kalau kalian marah duduklah, kalau tidak hilang juga tidurlah." Nah simpel dong nasehat Nabi untuk meredam emosi ataupun marah, semoga kita pun bisa melakukan hal tersebut jika sedang marah.

Bisa juga kita meredakan amarah dengan cara cara yang lebih ngepop, yang penting nih amarah yang sudah menyala nyala dapat surut kembali, salah satu upaya mengeliminasi rasa marah adalah dengan menarik nafas dalam dalam, dengan cara ini ada oksigen menuju tubuh kita dan membuat kita menjadi rilek. Selain menarik nafas dalam dalam, kita dapat melakukan juga deh menyetel musik favorit atau musik musik berirama lembut, dengan musik yang ritme dapat kita ikuti, tubuh pun berangsur angsur normal setelah di cekam rasa marah.

Semoga kita semua menjadi insan yang tak mudah menyemburkan rasa amarah, dan di bulan suci ini sedapat mungkin menekan emosi dan rasa marah. Selamat berpuasa di hari ke 21, semoga kemuliaan Ramadhan menjadikan kita hidup lebih tenang dan damia, semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun