Baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, nama Zinedine Zidane adalah sosok yang istimewa dan sarat prestasi. Dia adalah sedikit pemain yang sukses juga sebagai pelatih, gelar bergengsi sebagai pemain pernah di dapat Zidane, merengkuh piala Eropa, piala Dunia hingga piala Champion.Â
Sebagai pelatih pun Zidane mempunyai catatan manis yakni menempatkan klub raksasa Spanyol, Real Madrid menjadi salah satu klub yang menggenggam hattrick liga champion dan dua diantaranya berturut turut ketika di latih Zidane.
Seusai menjuarai liga champion tahun 2018, Zinedine menyatakan mundur dari kursi kepelatihan di klub kaya Spanyol ini. Menyusul kemudian akhirnya mega bintang Christian Ronaldo yang melabuhkan pilihan dengan meninggalkan Real Madrid dan menuju klub Italia, Juventus.Â
Sepeninggal Zidane dan digantikan Juan Lopetegui, namun ternyata Lopetegui tak terlalu istimewa untuk membawa El Real menyaingi Barcelona di La Liga, sang entrenador malah di pecat setelah Real Madrid di pecundangi Barca dengan skr 5-1.
Santiago Solari menjadi entrenador baru dan hasilnya lumayan lah dengan prestasi Real Madrid merebut turnamen dunia antar klub untuk kali keempat dan membawa kembali kehormatan Madrid menapaki klasemen La Liga di posisi lebih layak di banding Lopetegui.Â
Akhirnya Zidane kembali ke Madrid dan ia pun membuktikan kepiawaiannya meracik tim ibu kota Spanyol, melawan klub yang terancam degradasi Celta, Zidane membawa kegembiraan di pekan 28 saat menang 2-0.
Langkah Madrid tak tertahan di pekan ke 29 ketika membungkam Huesca dengan skor 3-2 dan membawa Real Madrid nangkring di posisi ke tiga di bawah Atletico Madrid dan juga Barcelona sebagai penguasa sementara La Liga.Â
Memasuki pekan ketiga puluh, fans Real Madrid semestinya akan tetap berharap bahwa Zidane akan meneruskan catatan positif di stadion Mestalla saat berhadapan dengan pasukan kelelawar Valencia, meski bertanding di kandang lawan namun tampaknya Karim Benzema cukup optimis mendulang point di stadio Mestalla.Â
Manager Valencia Marcelino Garcia Toral meracik Valencia dengan pakem 4-4-2 untuk menghadapi pola yang diperagakan Zidane yang menerapkan skema 4-3-3.
Garcia Toral dengan cermat menempatkan Gameiro dan Rodrigo sebagai tukang gedor, dan penampilan Valencia di depan publik sendiri bermain dengan kepercayaan diri tinggi, dan menggempur lini pertahanan Madrid, dan hasilnya terbukti di menit ke 35 saat Goncalo Guedes memanfaatkan umpan matang Soler untuk membobol gawang Navas, dan Valencia pun unggul 1-0, hingga peluit babak pertama usai, Valencia tetap unggul atas Real Madrid.
Pertandingan babak kedua berlangsung menarik dan Real Madrid berupaya keras memecah kebuntuan untuk mampu membongkar pertahanan Valencia, namun kuartet pertahanan Valencia yang di galang  Waas, Garay,Diakhaby dan juga Jose Gaya.Â
Bahkan pemain belakang Valencia, Ezequiel Garay mampu menjadi mimpi buruk bagi The Galaticos setelah di menit ke 83 membobol jala Madrid untuk kali kedua. Real Madrid hanya mampu membalas satu gol di masa Injury Time melalui Benzema, dan akhirnya Madrid pulang dengan kekalahan 2-1.
Jornada atau pekan ke 30 La Liga bagi Real Madrid terasa tak indah, pertandingan ketiga bersama Zidane harus dilalui dengan kekalahan, dengan hasil ini Real Madrid berada di posisi ketiga klasemen La Liga, terpaut 13 point dari Barcelona, pertandingan La Liga sendiri menyisakan delapan kali pertandingan. Mungkin pekan ke 30 La Liga tak indah bagi Zidane karena harus di tekuk tim kampret Valencia dengan skor tipis 2-1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H