Sering engkau di seminarkan dalam mewahnya ruangan hotel
Acapkali engkau populer saat pemungutan suara
Nama pun tersampir dalam gas dan beras
Miskin menjadi kalimat sakti untuk wujud peduli mereka di saat mencari suara
Setelah itu miskin pun akan tetap miskin hingga pemilu berikutnya
Mampukah si miskin bertahan sehari dengan uang 13 ribu rupiah
Entah kemana suara yang dulu membela si papa yang tersudut dalam kehidupan
Miskin hanya menjadi bahan orasi berapi api
setelah itu punah tanpa ada realisasi
Entah kemana menguapnya janji untuk kaum miskin
Hidup pun terasa susah dalam remang nestapa
Adakah mimpi hidup layang hanya sebuah asa
Adakah sang pemimpin siapa pun yang memerintah peduli kaum miskin
Dan bukan lagi si miskin menjadi komoditas politik belaka
Namun konkret untuk hapuskan miskin dari bumi pertiwi, semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H