Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semalam di Purwokerto, 10 Km dan 13 Ribu Langkah Tanpa Pegal

9 Januari 2018   23:21 Diperbarui: 9 Januari 2018   23:41 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Traveling dengan membawa Geliga Krim itu pasti(dokpri)

Liburan dengan mengunjungi tempat tempat wisata adalah hal yang menyenangkan, apalagi nusantara memiliki beragam pesona yang sayang untuk di lewatkan begitu saja, tak perlu menjadi kaya dulu untuk menjejak indahnya negeri ini, dengan jalan jalan ala backpacker dan di permudah gawai kekinian yang memberikan informasi perjalanan wisata murah meriah akhirnya beberapa tempat pun bisa di kunjungi.

Entah mengapa penulis memilih kota Purwokerto sebagai salah satu tempat yang di kunjungi, tadinya mau nyobain aja naik kereta api dengan durasi perjalanan di atas lima jam karena selama ini perjalanan naik kereta hanya sampai Cirebon yang memakan waktu sekitar tiga jam setengah. Persiapan pun di mulai dan akhirnya tujuan ke kota Purwokerto pun di lakukan, inilah perjalanan yang menarik karena untuk pertama kalinya penulis menuju ke kota yang terkenal dengan getuk gorengnya.

Menjelang sore hari tiba di stasiun Purwokerto dan naik becak menuju hotel seraya menikmati pemandangan ibu kota kabupaten Banyumas, petang yang cerah dengan sisa mentari dengan cahaya yang mulai meredup, menyusuri jalanan Purwokerto yang terlihat agak lenggang menjelang waktu maghrib.

Menyusuri Jalanan Kota Purwokerto Tanpa Takut Pegal Melanda

Alun alun Purwokerto dengan gemerlap cahaya lampu dan air mancur(dokpri)
Alun alun Purwokerto dengan gemerlap cahaya lampu dan air mancur(dokpri)
Melepas penat beberapa jenak di kamar hotel, tak enak rasanya kalau cuma berdiam diri. Persiapan di lakukan untuk mengitari Purwokerto di malam minggu awal bulan Agustus, mempersiapkan juga gawai kesayangan dan menyetel aplikasi Samsung Health yang memiliki fungsi mengukur otomatis jumlah langkah, berapa kilo meter jarak yang di tempuh dan juga berapa kalori yang terbakar. Jujur saja dengan aplikasi ini sangat membantu untuk menakar langkah harian yang di capai dan mengetahuinya dengan akurat.

Perjalanan di mulai dari Purwokerto Timur menuju alun alun kota Purwokerto, meski baru pertama kali datang ke kota Purwokerto tapi feeling mengatakan kota ini relatif aman dan nyaman untuk jalan jalan meski di malam hari. Ternyata memang benar tak ada kendala meski untuk menuju alun alun kota Purwokerto harus bertanya sana sini.

Suasana alun alun Purwokerto yang di kelilingi gedung pemerintahan dan juga pusat perbelanjaan terbesar di Purwokerto terlihat semarak. Menyempatkan juga mengunjungi pusat oleh oleh khas Purwokerto yang tak jauh dari alun alun. Setelah cukup akhirnya kembali ke hotel juga dengan berjalan kaki. Merebahkan diri untuk beristirahat dan kemudian mengoleskan Geliga Krim di bagian kaki, malam yang mengesankan karena bisa berkeliling kota Purwokerto dengan berjalan kaki tanpa harus menderita pegal pegal, khan ada Geliga dong.

Semalam di Purwokerto, 10 Km, 13 ribu langkah(dokpri)
Semalam di Purwokerto, 10 Km, 13 ribu langkah(dokpri)
Ketika membuka gawai, tak di sangka angka menunjukan bahwa langkah untuk tanggal 5 Agustus mencapai 13497 dengan jarak melangkah mencapai 10,21 Kilo Meter, tapi itu nggak masalah sih kan ada Geliga Krim.

Menyapa Dinginnya Udara Baturraden

Gerbang Lokawisata Baturraden (dokpri)
Gerbang Lokawisata Baturraden (dokpri)
Melewati malam di Purwokerto dengan kondisi bugar dan tidur pun pulas, saatnya bersiap untuk mengunjungi tempat wisata ikonik di Banyumas yakni Baturraden, yup kalau ke Banyumas tapi nggak ke Baturraden di anggap kurang lengkap, kata orang sih begitu hehe. Maka sebelum kembali pulang ke Bekasi sepertinya seru juga ke Baturraden. Dengan menaiki jasa angkutan angkot akhirnya kesampaian juga nih ke Baturraden.

Suasana maknyees dingin terasa saat tiba di Baturraden, maklumlah tempat wisata ini persis di bawah gunung Slamet, lokawisat Baturraden dengan kontur berbukit bukit dan ini adalah tantangan tersendiri untuk bisa menikmati keindahan panorama Baturraden. Menikmati aliran sungai, bersantai sambil menatap kerennya air terjun, atau serunya makan kuliner pecel dan sate kelinci sambil menatap hutan di seputaran kawasan Baturraden. Maka nikmat Tuhan Manakah Yang Kau Dustakan?

Air terjun di kawasan lokawisata Baturraden(dokpri)
Air terjun di kawasan lokawisata Baturraden(dokpri)
Sumpah deh emang tempat wisata di Indonesia itu bro banyak banget, walau mungkin nggak semua bisa di jelajahi tapi paling nggak masih bisa menikmati pesona Baturraden yang sayang banget kalau di lewatkan begitu saja. Kalau khawatir pegal pegal karena keseringan jalan mah jangan khawatir karena selalu tersedia Geliga Krim ketika akan melakukan traveling.

Melangkah Pasti Saat Travelling, Soal Pegal Ya Geliga Krim

Nggak asyik banget tuh jika berpergian kalau cuma ngendon di kamar hotel, suka ria lah dengan perjalanan dan mengunjungi tempat tempat seru di kota yang kita jelajahi. Jalan kaki mungkin pilihan keren untuk mengeksplor tempat tempat yang layak kita kunjungi, sebenarnya bagi penulis jalan kaki adalah merupakan rutinitas, selama bersekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA selalu dengan berjalan kaki, jarang sekali menggunakan angkutan umum untuk menuju sekolah, motor apa lagi karena saat itu yang punya kendaraan roda dua hanyalah anak orang orang kaya yang punya. Maka pilihan untuk menuju ke sekolah ya dekat jalan kaki.

Lagi pula jalan kaki sangat mudah di lakukan, murah meriah tapi sehat lho, dengan berjalan kaki baik untuk kesehatan jantung dan kolesterol. Apalagi kalau kita berwisata tentunya sering melewati tempat tempat yang mengharuskan kita menapakinya dengan berjalan kaki. Travelling asyik itu selain punya perbekalan yang cukup secara finansial, kita pun perlu membawa perlengkapan obat obatan pribadi.

Geliga Krim seharusnya menjadi prioritas untuk di bawa bagi generasi milenial yang suka traveling, dengan bahan aktif yang mengandung Menthol dan juga Methyl Salicylate memberikan kegunaan untuk meredakan sakit dan nyeri pada punggung, pundak, keseleo. Asyiknya lagi produk Geliga Krim ini nggak lengket lho  dan jangan khawatir pula nih Geliga nggak menimbulkan noda pada pakaian.

Denger denger nih pemain timnas yaitu Ryuji Utomo pun kalau sedang berlatih maupun bertanding, selalu menggunakan Geliga Krim karena hangatnya pas dan mudah di bawa kemana pun karena variantnya terdiri dari yang isi 30 gram dan 60 gram. Kalau saja pemain timnas makai Geliga kok kita nggak sih? Ya kurang keren lah kalau nggak pakai Geliga Krim.

Bebas Melakukan Apa Saja Tanpa Takut Pegal

Jaman now memang berdiam diri itu nggak enak banget, nggak ada aktifitas itu membosankan, perlu ada pengalaman baru, suasana baru dan bertemu dengan orang orang yang baru di kenal yang tentu saja ini suatu hal yang menarik. Bayangkan saja kita berada di tempat wisata yang seumur umurnya baru saja kita kunjungi, tentu ini suatu hal yang luar biasa.

Atau bagi kaum urban yang tinggal di kota kota besar dengan rutinitas yang seringkali hanya berkutat di hal hal yang monoton dan males gerak. Kalau gerak pun nantinya takut pegal pegal dan badan rasanya tak enak. Kalau membatasi hidup loe dengan bermalas malasan tanpa gerak maka kehampaan akan menyapa.

Buka mata buka pikiran saatnya menjelajah, pastikan waktu kita tak melulu di satu ruangan yang berbatas antar tembok, ketika memutuskan untuk traveling di saat itu pula hidup akan terasa berwarna, traveling butuh persiapan fisik meski tak harus seperti atlet yang akan berlomba di Olimpiade. Ketika kita bergerak paling tidak otot di bagian lengan, punggung, paha, betis dan kaki akan bekerja, kalau tidak terbiasa bergerak mungkin awalnya terasa pegal pegal yang orang orang menyebutnya nyeri otot.

Otot nyeri bisa di atasi dengan cara penanganan secara benar seperti dengan mengompres, memberi waktu untuk istirahat kepada otot, minum obat atau pun menggunakan krim otot seperti Geliga. Tapi yang memang perlu kita berhati hati adalah jangan banget deh otot di paksa bekerja keras secara terus menerus karena akan mengakibatkan cedera otot. Traveling akan menyenangkan bila kita mampu melewati kegembiraan namun otot pun tetap nyaman.

Geliga Krim yang di gunakan secukupnya lalu pijatlah dengan perlahan lahan di anggota badan yang membutuhkan hingga krim terserap pada kulit. Jangan lupa ya ulangi tiga atau empat kali  dalam sehari dengan takaran  secukupnya lho, karena apapun yang berlebihan nggak baik juga.

Geliga Krim Otot Produk Besutan Cap Lang Yang Paling Di Sukai Masyarakat Indonesia

Terima kasih untuk Geliga Krim yang ampuh melawan pegal(dokpri)
Terima kasih untuk Geliga Krim yang ampuh melawan pegal(dokpri)
Dengan bahan bahan pilihan dengan standar di syaratkan WHO(World Health Organization) serta pengalaman selama 38 tahun di industri farmasi tanah air, Geliga Krim merupakan produk mumpuni dari Cap lang yang memiliki fasilitas produksi dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik yang di tetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, sehingga Geliga Krim memang layak untuk digunakan untuk sebagai krim pereda nyeri otot.

Tak aneh jika Geliga Krim mampu mendapatkan Top Brand Award 2017 sebagai balsam dan krim terpercaya untuk mengatasi masalah pegal. Penulis merasakan langsung manfaat Geliga dan berjalan sejauh 10 kilometer lebih tak terasa pegal pegal, ajib bener deh nih krim, buat kamu yang mau merencanakan traveling, penulis sarankan nih jangan lupa bawa Geliga Krim karena memang seharusnya demikian.

Jangan takut pegal bila membawa Geliga, tinggal oleskan secukupnya maka hangat yang meresap membuat otot pun cepat pulih dan tanpa sakit, salam satu aspal tapi jangan lupa bawa Geliga Krim dong bos!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun