Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menggali Kearifan Lokal Dalam Pengobatan Tradisional Bernama Kerokan

26 November 2017   22:44 Diperbarui: 26 November 2017   23:52 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof Didik Gunawan Tamtomo memberikan pencerahan tentang manfaat kerokan(dokpri)

Kemegahan nusantara yang memiliki pulau sebanyak 17.504, dengan luas 1.904.569 kilometer persegi. Kekayaan budaya pun begitu mempesona dengan ragam suku dan juga bahasa yang semakin memperkaya jati diri bangsa. Namun di balik semua itu ada mahakarya bangsa Indonesia yang seakan mutiara yang terpendam, sebuah konsep pengobatan turun temurun, pengobatan tradisional untuk meredakan penyakit penyakit seperti meriang, masuk angin, nyeri kepala, perut kembung, nyeri otot.

Namun kerokan tampaknya mulai di lupakan oleh generasi milenial, trend kerokan seakan sebuah pengobatan usang selayaknya di lupakan, generasi zaman now seakan melupakan kearifan lokal bernama kerokan, padahal penyembuhan yang sudah mentradisi semenjak puluhan tahun silam memiliki daya sembuh yang bisa di andalkan. Adalah sebuah fakta yang nyata ketika jutaan manusia telah merasakan dampak positif setelah melakukan pengobatan tradisional ini. Jika badan terasa lelah dan kondisi tubuh seakan mengalami rasa yang sakit, jangan dulu  buru buru minum obat tapi lakukanlah kerokan dan rasakan khasiatnya.

Pengobatan Menakjubkan Dan Bertahan Secara Turun Menurun

Tradisi kerokan merupakan kekayaan pengobatan nusantara, meski pengobatan ini tidak begitu populer untuk generasi yang hidup di milenium baru namun pesona kerokan tetap menjadi magnet bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Di Indonesia kerokan memang begitu familiar, apalagi bagi keluarga yang berada di pulau Jawa. Teringat saat masa kecil ketika badan hangat dan terasa tidak enak, langsung saja Emak menyiapkan minyak sayur dengan bawang merah.

Meski harus menahan sakit karena adanya gesekan uang logaman dengan kulit, namun kerokan Emak selalu menimbulkan rasa nyaman di tubuh. Pun ketika Kompasiana mengadakan event Nangkring bersama Balsem Lang beberapa waktu lalu yang materinya membedah pengobatan tradisional bernama kerokan, tak menunggu berpikir lama saya pun mendaftar di acara yang kece ini.

Ternyata kerokan tak melulu ada di nusantara tercinta, untuk beberapa penyebutan dengan pengobatan yang sama bernama kerokan, di negara negara Asia lainnya kerokan di sebut sebagai Guasha di negeri China, masyarakat Vietnam pun melakukan terapi kerokan dengan sebutan Goh Kyol, sedangkan negeri Gajah Putih menyebut kerokan sebagai Cao Gio.

Prof Didik Gunawan Tamtomo memberikan pencerahan tentang manfaat kerokan(dokpri)
Prof Didik Gunawan Tamtomo memberikan pencerahan tentang manfaat kerokan(dokpri)
Nara sumber Kompasiana Nangkring bersama Balsem lang yakni Bapak Prof.Dr.dr. Didik Gunawan Tamtomo memaparkan dengan runut tentang keajaiban pengobatan dengan pendekatan kearifan lokal bernama kerokan. Meski sesekali kerokan di anggap penyebab jatuhnya nyawa melayang ketika melakukan kerokan.

Namun Profesor yang murah senyum ini mengungkapkan fakta fakta bahwa kerokan bukan saja sebuah pengobatan biasa namun mengandung filosofi yang selayaknya terus di gali agar kerokan tidak di anggap remeh atau sebuah pengobatan kampungan serta tidak ilmiah.

Namun dengan penjelasan yang terang benderang tentang manfaat kerokan di sertai penelitian evidence base medicine tiga tahap yakni tahap pertama meliputi questioner, interview dan juga survey dengan mencari data pengguna kerokan. Tahap kedua dengan biopsi kulit yang langsung di lakukan sendiri oleh peneliti, tahap ketiga dengan penelitian biomolekuler dengan analis marker biomolekuler di laboratorium modern.

Entah mengapa selalu ada sinisme terhadap pengobatan kerokan, padahal kenyataannya jutaan orang telah mendapat manfaat setelah melakukan pengobatan tradisional ini, dengan bertahannya kerokan secara turun temurun membuktikan bahwa kerokan telah berhasil melewati generasi ke generasi, patutlah kita berbangga mempunyai metoda pengobatan yang telah melintasi beberapa generasi, dan kita menyebutnya sebagai kerokan, inilah yang di sebut pelestarian budaya.

Kerokanisme Sebuah Romansa Pengobatan Yang Seharusnya Kita Jaga Bersama

Balsem Cap Lang bagian penting ketika pengobatan kerokan(dokpri)
Balsem Cap Lang bagian penting ketika pengobatan kerokan(dokpri)
Kesalahpahaman budaya antara barat dan timur sangat mungkin terjadi karena perbedaan kultur, cemoohan barat terhadap metode pengobatan bernama kerokan tidak serta merta kita harus meradang, dengan manfaat kerokan seharusnya bangsa ini tidak minder, dengan keilmuan yang di miliki Prof.DR.dr. Didik Gunawan Tamtomo. PAK. MM. MKES tentu tidak sembarangan mengeluarkan pendapat betapa banyaknya manfaat kerokan bagi tubuh agar badan menjadi bugar kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun