Bulan lalu di ajak nobar bareng Komik, biasanya sih nonton bareng di sineplek yang punya kursi empuk, dengan di bekali popcorn dan minuman ringan, tempatnya adem dan suasana nyaman banget deh, datang , duduk dan nonton. Kali ini suasana beda banget buat nonton film, seumur umur baru kali ini nonton film dari negerinya HC Andersen, itu tuh negeri Denmark,negara yang ngetop di Skandinavia yang punya grup musik kesohor dan mempunyai banyak penggemar di Indonesia, Michael Learn To Rock.
Denmark juga jago bal balan, dan di juluki tim dinamit dan pernah juara Eropa tahun 1992, jangan lupa juga tradisi bulu tangkisnya oke lho, hmm ngomong ngomong soal film kayaknya perlu juga nonton film kreasi sineas Denmark, selama ini khan film film yang beredar kebanyakan dari Hollywood, Bollywood ataupun dari film film Mandarin, saatnya kepoin juga sih film dari Denmark nih.
Beberapa alas duduk berupa bantal warna warni di persiapkan, di sisi lain ada tenda tenda yang juga siaga, setelah di samperin ternyata tenda tersebut adalah tempat di mana para penonton bisa memesan kudapan secara gratis lho, ada es krim, aneka kue dan cemilan yang bisa di dapat secara cuma Cuma, karena gratis ya udah deh banyak penonton ngantri dengan sabar dan bergantian memesan menu yang pengen di ambil.
Film pun di putar setelah ada kata kata sambutan dari pihak Kineforum. Maka tak tertolaklah sajian nonton bareng versi layar tancap. Kenangan akan layar tancap yang di era 80 hingga 90 an begitu berjaya, teringat kembali saat nonton layar tancap di kampung, dulu mau nonton layar tancap sanggup melakoni jalan kaki ke desa desa tetangga sekedar menonton film sebagai hiburan, kini di belantara ibu kota ternyata terulang kembali nonton layar tancap.
Meski bukan nonton akting Barry Prima, Eva Arnaz atau pun trio Warkop, namun spirit layar tancap yang hadir di Taman Ismail Marzuki, meski tak ada tukang gorengan, atau juga judi koprok hehe, hal yang biasa saat pemutaran layar layar tancap. Kali ini nonton film dengan tema detektif.Â
Film berjudul The Keeper of Los Causes atau dalam bahasa Denmark Kvinnen I Buret yang di sutradarai oleh Mikkel Norgard, film yang rilis tahun 2013 yang berasal dari cerita buku karangan Jussi Adler Olsen ini mencapai penjualan karcis sebanyak 700 ribu tiket.
Para pemainnya adalah Nikolaj Lie Kaas sebagai Carl Mock, Fares Fares sebagai Assad dan Sonja Richter berperan sebagai Merete Lynggaard. Nonton film berbahasa Denmark dengan subtitle memakai bahasa Inggris ternyata cukup menyulitkan bagi penulis yang Cuma jago berbahasa Indonesia dan bahasa Sunda, namun bahasa film adalah bahasa universal, beberapa adegan menyiratkan pesan dari film tersebut.
Kasus misteri hilangnya seorang perempuan selama lima tahun, memantik api penasaran Carl Mock, kemana gerangan perempuan itu pergi, hal ini menjadi pertanyaan besar dan sebuah teka teki yang membuatnya harus membuka tabir tersebut, si detektif ini selalu merasa bahwa politisi Merete Lyngggaard masih ada dan hidup.
Carl Mock dan partner barunya bernama Assad mencoba menguak di mana keberadaan Merete, duet detektif terus berupaya agar kasus ini di pecahkan meski harus melewati alur alur misterius untuk mengungkap keberadaan Merete.
Nonton layar tancap memang merupakan sensasi tersendiri, lumayanlah bisa nonton genre film yang nggak Hollywood banget, meski agak kesusahan mencerna makna karena kendala bahasa, namun nobar kali ini memang berbeda dengan wevent nobar komik lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H