Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Putih Abu Abuer Daerah Mencengkram FFPI 2016 Bertema Humanisme

26 Januari 2017   18:34 Diperbarui: 26 Januari 2017   18:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“2 Hari’ seakan menuntun kita bahwa kejujuran memang masih ada di sini, tentang Christabela yang menemukan mutiara berharga di sekolah barunya, sebuah pilihan dalam sikap tentang diskriminasi dan juga kejujuran yang teropong dalam kisah besutan SMAN 1 Muaraenim.

Kejutan Animasi, Sejujurnya Ini Keren Banget Bro!

Bentara Budaya Jakarta menjelang rebah petang, usai pemutaran film pendek hasil rekaan sineas muda kategori pelajar, tiba saatnya menonton film film kreasi para mahasiswa. Dalam beberapa hal memang mahasiswa yang sering di anggap sebagai agen perubahan suatu bangsa. Dan dalam benak penulis untuk kategori ini sangat mungkin kualitas film filmnya pun bisa di pertanggung jawabkan secara tema maupun ide cerita.

Namun yang membetot perhatian penulis adalah saat di putarnya sebuah film yang berjudul “Different”, lain dari yang lain, film ini menyuguhkan karya animasi dan tentu saja ini merupakan pembeda, sentuhan artistik pada film animasi membuat penonton memberikan aplaus akan adegan demi adegan antara seorang cewek tajir dan seorang pria sederhana yang saling mencinta namun “lalu lalang” mobil seakan menjadi dinding pemisah, di ending cerita ternyata kekuatan cinta mereka mampu meluluh lantakan dan menerbangkan mobil ke udara dan akhirnya mereka pun bisa bersatu. Salut untuk Mas Gerald dari Universitas Bina Nusantara yang meracik film ini selama setengah tahun.

Belajar dari Keadaan Sekitar Dan Mengasah Kepekaan Di Balik Sebuah Kamera

Ke empat finalis FFPI 2016 sebenarnya tak kalah keren dengan film animasi Different, satu film yang lumayan menarik adalah “Mereguk Asa Di Teluk Jakarta”, manusia perahu ternyata bukan melulu monopoli pengungsi asal negara lain yang melintas samudera. Seorang dari Indramayu ternyata menjadi manusia perahu untuk hidup di perairan teluk Jakarta untuk sekedar menyambung hidup, kerasnya Jakarta tak menyurutkan mereka untuk mengorek rezeki meski pada kenyataannya laut Jakarta kini berhamburan limbah dan sampah sehingga tangkapan ikan juga semakin berkurang.

Film “Di Ujung Jari” karya Universitas Bina Nusantara seakan beririsan tema dengan film “ I Love Me” yang di usung team film maker dari Institut Kesenian Jakarta, meski tentu berbeda cerita namun porsi cerita anak kekinian yang tak lepas dari gadget merupakan inti cerita, cukup menarik menonton dua film ini, tema yang merupakan patron keseharian kita dalam memperlakukan gadget seakan terangkum dalam film ini.

Satu satunya wakil daerah yang tersisa dari kategori mahasiswa adalah film “ Omah “ karya Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Jogjakarta, kerinduan merupakan alur epik dari film ini, seorang Emak yang kangen anaknya dan berharap sang buah hati untuk kembali pulang.

FFPI Kawah Candradimuka Para Sineas Muda Indonesia

Di mulai dengan pendaftaran ide cerita film di medio 10 Mei-11 Juni 2016 hingga di titik puncak saat screening dan juga awarding pada tanggal 20 Januari 2017 di Bentara Budaya Jakarta. FFPI 2016 yang memiliki juri yakni Ifa Isfansyah, Makbul Mubarak, Deddy Risnanto dan  Frans Sartono merupakan kawah candradimuka bagi para sineas muda Indonesia, jalan panjang workshop film pendek di sepuluh kota di Indonesia, melalui berbagai seleksi hingga sharing session peserta dan juri.

Kompas TV hingga saat ini telah tiga kali menyelenggarakan FFPI, dengan besarnya animo peserta dari berbagai daerah, kita meyakini bahwa bila di fasilitasi dengan baik maka potensi berkembangnya dunia sinema Indonesia terlihat cerah.Idealisme mereka tampak dalam gambar gambar yang mewakili suasana yang aktual di bangsa ini, semoga dengan kontinyunya penyelenggaraan FFPI setiap tahun, semakin terasah pula kemampuan para penggiat film maker di nusantara, bravo untuk Kompas TV!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun