Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi BNN di Tambun Soal Penyalahgunaan Narkoba

2 September 2016   04:00 Diperbarui: 2 September 2016   04:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan tes urine bagi karyawan DC Tambun (dokpri)

Bahaya narkoba kian menggurita dan Indonesia sebagai sasaran pasar utama peredaran nakoba bukanlah isapan jempol, banyak dari orang orang di sekitar kita terjerat efek jahat dari narkoba, peredaran narkoba bukan lagi di kota kota besar melainkan jauh menyasar ke kampung kampung dan  yaqng paling meyedihkan adalah barang haram sejenis putau, ganja ataupun minuman keras kita sepertinya bukann hal yang aneh di masyarakat kita. berangkat dari semua ke prihatinan itu, Ramayana Lestari Sentosa yang selama ini di kenal sebagai perusahaan retail ternama di tanah air. Menggandeng BNN untuk mengadakan sosialisasi akan bahayanya penggunaan narkotika dan produk turunannya.

Nara sumber dari Badan Narkotika Nasional yang menjababat sebagai Ka Subdit Lingkungan Kerja&Lingkungan Masyarakat BNN, Kombes Rizky menyatakan bahwa bahaya narkotika di nusantara saat ini begitu massif, paling tidak pengguna narkoba di Indonesia mencapai angka 4,2 juta dan itu tersebar di semua provinsi di Indonesia. Dan dalam sehari jumlah kematian dari dampak penyalahgunaan narkoba mencapai 40 orang, berarti dalam setahun  terjadi kasus kematian dalam penyalahgunaan narkoba adalah 12 ribu jiwa terenggut nyawanya gegara narkoba.

Kombes Rizky pun memberikan fakta bahwa semua lapisan masyarakat sangat mungkin terindikasi menyalahgunaan, dari masyarakat awam hingga kaum selebritis, dari pejabat pemerintah hingga pegawai swasta, dari anak sekolah hingga hingga anak kuliahan. Sebagai contoh ada beberapa oknum selebritas yang memakai narkoba jenis metilon agar terlihat segar di layar kaca, tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka hadir secara marathon di semua televisi dari waktu ke waktu, seharian  dalam ritme kerja sporadis memungkinkan mereka mengkonsumsi narkoba.

Pelaksanaan tes urine bagi karyawan DC Tambun (dokpri)
Pelaksanaan tes urine bagi karyawan DC Tambun (dokpri)
Paling tidak ada tiga dampak dari narkoba yakni stimulan,depresan dan halusinogen. Salah satu contoh dari narkoba jenis halusinogen adalah ganja alias cimeng, dalam pemaparan Rizky lebih lanjut pengguna narkoba jenis lainnya yaitu depresan ciri cirinya adalah gampang tersinggung, menyendiri, tidak komunikatif,mengigit gigit rahang, lama di kamar mandi. Selanjutnya adalah Stimulan yang mempunyai ciri ciri lebih bersemangat, bergairah, sok akrab, over confident, biasanya mereka memakai stimulan.

Akibat dari tiga dampak penyalahagunaan narkoba maka di pastikan mereka yang menggunakan narkoba, tempat rehabilitasi, penjara menanti atau kematian yang akan menjemput. Semoga apa yang di uraikan oleh Pak Rizky mendapat perhatian dari para pekerja di lingkungan gudang Distribution Center Tambun.

Sosialiasasi dari BNN di akhiri dengan tes urine yang melibatkan semua karyawan dari berbagai level pekerjaan, terlihat para karyawan mengantri dengan sabar dan bergiliran untuk melaksanakan tes urine. Semoga dengan sosialisasi BNN yang bekerja sama dengan pihak PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memberikan dampak positif untuk sebuah gerakan agar Indonesia bebas Narkoba pada tahun 2019. Bahaya penyalahgunaan narkoba akan terus terjadi dan semua elemen masyarakat dan terutama bagi pekerja dan buruh sudah semestinya memang menjaga keluarga dan lingkungan sekitar agar tidak terjebak dalam lingkaran setan bernama penyalahgunaan narkotika. 

Perilaku sehat tanpa narkoba akan memberikan peningkatan kontribusi pekerja kepada perusahaan, jangan sampai narkoba menguasai bangsa ini, karena jika bangsa ini kalah oleh para bandar narkoba di pastikan masa depan anak bangsa akan teramat suram, katakan tidak pada Narkoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun