Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Curhat Mudiker: Sebenarnya Ngeri Juga Mudik Pakai Motor, Tapi....

12 Juli 2016   22:01 Diperbarui: 12 Juli 2016   22:08 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terbayangkan memang mudik menjadi sebuah pertaruhan nyawa, bukan bualan dan isapan jempol namun pada kenyataannya bahwa menjelang mudik saat jalanan begitu ramai dengan orang orang serta aneka rupa kendaraan yang mengantarkan kaum urban untuk menuju kampung halaman, bertemu dengan sanak famili namun di balik rasa bahagia, terselip sebuah was was, maka terangkumlah sebuah doa. Ya ALLAH SWT berikanlah keselamatan kepada hamba agar mudik selalu dalam lindunganMU.

Moda transportasi pilihan penulis saat mudik beberapa tahun lampau adalah bis, hal yang pertama yang paling di ingat adalah dengan di naikannya harga tiket bis oleh para kondektur, seenaknya seolah para mudiker adalah orang orang dengan uang di dompet yang meluber, meski terpaksa akhirnya harus tunduk dengan keinginan kondektur yang menetapkan tarif jauh lebih mahal dengan ketetapan pemerintah atau sering di sebut tuslah.

Namun seiring trend mudik mengunakan motor, naik bis untuk mudik sudah di tinggalkan, dengan memakai motor maka biaya perjalanan di pangkas, kelebihan ongkos mudik karena memakai motor siap di bagikan kepada sanak saudara di kampung, indahnya berbagi sih. Dan mudik menggunakan motor telah rutin di lakukan sejak lima tahun belakangan, soal mudik pakai bis adalah kenangan masa lalu.

Di Kira Mudik Pakai Motor Nggak Ngeri? Ngeri Tau!

Antrian pemudik sepeda motor di sebuah SPBU (dokpri)
Antrian pemudik sepeda motor di sebuah SPBU (dokpri)
Motor yang biasanya di pergunakan sebagai alat transportasi bolak balik saat bekerja dan di pergunakan saat berada di dalam kota, namun ternyata bisa juga di pergunakan sebagai moda untuk keperluan mudik, jelang waktu menuju kampung maka motor pun di persiapkan di bengkel agar saat mudik kondisi mesin motor prima.

Mudik naik motor akhir akhir ini memang mengalami kenaikan secara signifikan, mungkin sekali faktor mudahnya mendapatkan motor secara kredit, dengan hanya membawa uang muka di kisaran setengah juta, maka motor pun akan mudah di dapat, dan pilihan motor sebagai alat transportasi mudik tanpa bisa di cegah akhirnya menjamur dari tahun ke tahun.

Di bilang ngeri mudik pakai motor, iya juga sih namun inilah yang harus di pilih, meski resiko bermudik pakai motor memang riskan untuk kecelakaan di jalan namun ini adalah sebuah pilihan yang teramat dilematis. Motor yang hanya memiliki dua roda harus benar benar menjaga keseimbangan, berbeda dengan mobil yang bersenggolan masih bisa melajukan kendaraan tanpa harus terguling, ini berbeda dengan motor yang sedikit bersenggolan saja maka akan terjadi oleng dan menyebabkan motor terjatuh berikut pengendaranya dan juga yang di bonceng.

Belum lagi bila para pemudik membawa beban berlebih yang sering kita lihat bersama, motor di ikat kanan kiri dengan aneka benda bawaan, belum lagi bagian dpan dan belakang yang juga di penuhi barang barang muatan yang acap kali menyulitkan kendaraan saat bermanuver.

Sebagai mudiker yang rajin pulang kampung untuk mudik lebaran, sensasi naik motor bikin jantung deg degan bila menyalip kendaraan di depan, kalau kurang gesit maka potensi senggolan dengan kendaraan yang di salip akan terbuka lebar dan akibatnya bisa berakibat fatal bagi pemudik yang mengendarai motor.

Kengerian naik motor hanya bisa di ganti saat tiba di tempat tujuan, rasanya plong bisa sampai hingga rumah, bagai mana pun kengerian selalu hadir bila mudik pakai motor namun inilah yang bisa di lakukan, karena membeli mobil pun bukan pilihan tepat bagi penulis yang hanya bergaji sebesar Upah Minimum Kabupaten.

Mudik naik motor bukanlah sebuah keinginan namun keterpaksaan, dengan beban yang cukup berat, naik motor jadi lebih sulit untuk melakukan manuver dan belum lagi berangkat bersamaan di hari yang sama maka volume kendaraan pun meningkat, potensi bersenggolan motor akan lebih besar, ini lah sebenarnya kengerian mudik menggunakan motor, bila di suruh memilih mending pulang mudik dengan cara aman, tapi apa bisa?

Pemerintah Peduli Rakyat Itu Keren!

Mudik merupakan hal yang paling di nanti nanti setelah usai tunaikan kewajiban di bulan suci, saatnya untuk merayakan kemenangan bersama keluarga di kampung, persiapan pun di lakukan, meski jarak membentang bukan sebuah halangan apalagi rintangan. Saatnya kembali menuju kampung tercinta di mana kenangan silam seperti bermunculan kembali. Namun untuk menuju kampung ternyata tidak mudah, sudah banyak korban jiwa melayang justru di saat ingin merayakan moment lebaran.

Menurut situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana bahwa di tahun 2010 terjadi kecelakaan saat mudik dan menewaskan 632 orang, di tahun 2011 saat mudik lebaran ada 587 orang tewas, untuk tahun 2012 angka yang tewas mencapai 908 orang. Republika.co.id menuliskan bahwa untuk tahun 2013 terjadi 1832 kasus kecelakaan saat arus mudik, di tahun 2014 kasus kecelakaan 1584 dan mengalami penurunan 14 persen. Berkaca kepada kejadian yang telah lama, kita semestinya mensyukuri bahwa ada upaya pemerintah untuk mengatur agar meminimalkan kecelakaan lalu lintas terutama bagi para pengendara motor.

Salah satu upaya tersebut dengan mengadakan mudik gratis, meski penulis belum ikutan dalam event ini namun langkah positif ini perlu di apresiasi, apa lagi ternyata bahwa mudik gratis ini meliputi lintas utara yang melewati stasiun Prujakan Cirebon. Dengan pendaftaran online sangat memudahkan peserta mudik. Untuk pilihan moda pun kita bisa memilih apakah moda bis atau dengan kereta api.

Meski pun kita bersedih dengan banyaknya kemacetan hingga berjam jam lamanya, namun untuk tahun ini angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan di banding tahun 2015. Untuk tahun ini terjadi kasus kecelakaan sebanyak 947 kasus dengan jumlah orang yang meninggal  sebanyak 366 orang, 634 luka berat, 2537 mengalami luka ringan. Tahun 2015 terjadi 2228 kasus kecelakaan dengan jumlah meninggal sebanyak 464 orang, 817 mengalami luka berat dan 2917 mengalami luka ringan.

Semoga dengan segala rentetan kejadian kecelakaan mudik dan arus balik dalam beberapa tahun terakhir, kita merenung bahwa jangan sampai harapan pulang kampung malah berbuah duka cita dan salah satu solusi jitu yang bisa memangkas kecelakaan mudik adalah dengan semakin di perbanyak mudik gratis sehingga pemudik tetap bisa menggunakan motor di kampung halaman.

Motor Memang Spesial Untuk Melakukan Anjang Sana Di Kampung

‘Serbuan’ motor di kampung kampung saat merayakan lebaran memang terasa sekali, banyak plat motor lain daerah yang berada di daerah tertentu, untuk soal transportasi memang motor dapat di andalkan mengingat di daerah tertentu transportasi sangat terbatas, seperti di daerah penulis yang berada di sebuah kampung di mana angkutan umum serba terbats, jika sore telah menjelang praktis moda angkutan umum sudah tidak beroperasi dan ongkos pun semakin mahal jika menggunakan jasa ojek.

Dengan adanya mudik gratis bagi para pemilik motor, mudik selamat merupakan dambaan bagi para pemudik, motor bisa siap saat di kampung tanpa harus ber cape cape ria di jalanan, justru dengan kondisi lebih prima maka menikmati anjang sana semakin seru di kampung, resiko pun di minimalkan, tinggal kita mengatur penurunan kendaraan di stasiun yang di inginkan, namun jangan lupa bagi para pemudik ada beberapa aturan yang harus di taati, seperti untuk keamanan pengangkutan, tangki bensin harus benar benar di kosongkan agar lebih aman saat dalam bis maupun kereta.

Semoga Si Biru Motor Kesayangan Bisa Ikutan Mudik Gratis Tahun Depan

Tahun ini arus mudik maupun arus balik masih mempergunakan sepeda motor, namun bila kemungkinan tahun depan bisa menggunakan angkutan mudik gratis dari Kementerian Perhubungan mengapa tidak? Buruh seperti penulis butuh kenyamanan untuk mencapai kampung sebagai tujuan mudik, dan semoga tahun depan si biru yang selama ini di pakai untuk rutinitas sehari hari bolak balik dari rumah ke kerjaan  bisa ikutan mudik.

Untuk tahun depan semoga kantung kantung buruh seperti Bekasi dan Karawang, semakin banyak para buruh untuk bisa bergabung dalam event mudik bareng agar keselamatan di jalan lebih terjamin, dan mungkin bila memungkinkan sosialisasi untuk event ini lebih gencar lagi kepada kaum pekerja karena sepertinya para pemudik kebanyakan adalah kaum buruh seperti penulis, tak was was di jalan dan di kampung pun suasana mudik jauh lebih menyenangkan.

Semoga tahun depan bisa ikutan acara keren ini, dan di kampung bisa jalan jalan bersama si biru motor kesayangan, yuk saatnya mudik asyik dan tentunya aman lho!

Url Facebook: http://facebook.com/sp.dctambun

Twitter           :@IrawanTopik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun