Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bung Said Iqbal yang Saya Tahu dan Organisasi Pekerja yang Saya Ikuti

16 Februari 2016   10:16 Diperbarui: 16 Februari 2016   10:40 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bung Said Iqbal presiden KSPI dan saya serta teman teman pekerja ritel(dokpri)

 

              Dalam minggu minggu terakhir nama presiden KSPI yang memiliki massa buruh di angka 1,8 juta, ramai di beritakan oleh media media mainstream ataupun media online, soal iuran buruh, soal buruh yang'hobi' demo di jalan dan sejumlah tudingan miring lainnya. Tulisan kompasianer Mulia Alim yang berjudul Menguak Pembodohan Publik ala Ketua KSPI Said Iqbal seakan menstigma sosok Said Iqbal, benarkah demikian? Namun sialnya tulisan ini dan juga penulisnya di banned admin. dan tulisan Mulia Alim mengopas tulisan dari Seword.com.

Langsung saja setelah itu saya pun mencari tulisan di Seword.Com dan ketemu juga tulisan dengan tulisan Pembodohan Publik Ketua Buruh Buruh Di Kompas.Com, oke lah semua memang boleh menulis apapun, namun yang jelas opini memang harus di lawan dengan opini, tulisan memang harus di sandingkan dengan tulisan, biar seimbang, sah sah saja tulisan di tayangkan dengan data data untuk melengkapi valid tidaknya sebuah tulisan, namun ada yang menggelitik perasaan saya saat penulis di Seword.Com menuliskan bahwa anggota KSPI adalah 250 ribu, jelas ini data yang nggak valid, setelah itu penulis di Seword.com pun dengan congkak menyatakan bahwa iuran anggota sebagai pajak preman dengan tanda kutip. Ini jelas sudah salah kaprah dan mendiskreditkan KSPI secara membabi buta.

Ada istilah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, dan mungkin penulis baik Mulia Alim dan penulis Seword.Com kalau nggak salah Alifurrahman gagal paham tentang pergerakan buruh, dan cuma sepotong sepotong tahu tentang Said Iqbal. Meski tidak intens bertemu dengan Said Iqbal tapi saya tahu apa yang di lakukan Said Iqbal untuk sejahteranya Indonesia, yang saya tahu bahwa Said Iqbal terus berupaya agar buruh Indonesia sejahtera, meski sering menghadapi badai serangan terhadapnya namun Said Iqbal terus berkomitmen agar buruh Indonesia mempunyai marwah.

Posisi buruh saat ini memang menghadapi banyak permasalahan, salah satunya adalah PHK, sering terjadi PHK di buat sewenang wenang dan  inilah pentingnya buruh berserikat, dan masalah iuran buruh terhadap organisasi telah di atur dalam Undang Undang Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja /Serikat Buruh BAB VIII Pasal 30 ayat a yang berbunyi: iuran anggota yang besarnya ditetapkan dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga. Tuduhan kalkulasi pajak preman untuk menyebutkan iuran anggota serikat pekerja jelas mengada ngada. Saya copy nih tulisan bung Aliffurahman di blog Seword.com:

"Jika benar, betapa sejahteranya menjadi ketua KSPI. 1% dari Rp 3.100.000 adalah Rp 31.000. Dengan total anggota KSPI sekitar 250 ribu buruh, maka perbulannya KSPI menerima ‘pajak preman’ sebesar Rp 7.750.000.000 atau Rp 7.75 Miliar perbulan."

Ada penggiringan opini dengan "pajak preman" seolah olah hidup Said Iqbal sejahtera banget dengan memakan uang tersebut. Iuran adalah darah organisasi, dengan iuran maka anggota Serikat Pekerja bisa menjalankan organisasi, membangun kantor dengan mandiri tanpa harus nebeng dana APBN/APBD misalnya, tho buruh yang ada di KSPI tak melulu berdemo di jalan, sering kali kami melakukan diklat yang di organisir federasi atau konfederasi, pembelajaran berorganisasi dan akhirnya kami pun bukan burah yang planga plongo.

Sebagai manusia memang Said Iqbal bukanlah sosok yang sempurna, namun dengan kiprah Said Iqbal di pentas nasional untuk berjuang tetap kami apresiasi, Said Iqbal dalam kesehariannya biasa biasa saja, tak bergelimang dengan atribut mewah, mulai dari baju, celana atau pun sepatu yang di kenakannya, tak pernah memilih milih makanan di resto yang mahal, bahkan sering kali membaur dengan para buruh atau pekerja, makan bakso di pinggir jalan pun jadi meski ia sosok presiden yang memiliki jumlah anggota di atas satu juta orang.

Bila saudara Aliffurahman mau diskusi, saya yakin bung Said Iqbal pun akan antusias, nggak perlu kopi mahal di kafe, kaum buruh sudah terbiasa dengan kopi gelas plastik, jika saudara Aliffurahman ingin berdiskusi ayo lah saya fasilitasi, karena para petinggi KSPI nggak alergi dengan namanya diskusi, jangankan dengan saudara Aliffurahman yang seperti saya sebagai blogger, diskusi Said Iqbal sering kali dengan para pejabat di negeri ini, lihat saja di tivi tivi saat acara talkshow mengenai perkembangan buruh tanah air, di pastikan Said Iqbal menjadi nara sumber.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun