Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika KML Food Mengoptimalkan Hasil Laut Nusantara Menjadi Produk Unggulan Ekspor

27 Agustus 2015   04:10 Diperbarui: 27 Agustus 2015   07:07 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pak Winanda dan Pak Seno beserta peserta KPK Gerebek 16(dokpri)

 

Indonesia dikenal dengan sebutan negara maritim, dan tentu saja itu sangat layak untuk disematkan kepada negeri tercinta, dengan panjang pantai Indonesia yang mencapai 95,181 Kilo meter persegi, dapat dibayangkan betapa dahsyatnya potensi yang dihasilkan dari laut nusantara ini. Dan seorang putera bangsa bernama Mohammad Nadjikh dengan konsep visioner dan bernas melakukan sebuah terobosan yang jauh melompati masanya, meski dipandang sebelah mata, namun ternyata waktu telah menjawabnya kini, soal hasil olahan laut maka tak pelak lagi ada sebuah korporasi bernama Kelola Mina Laut sejak tahun 2014 merupakan THE BEST 3 PLAYER untuk urusan bisnis perikanan.


Dari sebuah unit pengolahan ikan teri nasi, hampir dua dekade sesudahnya, KML Food memetik kerja keras yang telah dilakukan bertahun tahun, dan itu karena korporasi ini mengoptimalkan hasil laut nusantara, sejak dahulu laut Indonesia memiliki kekayaan yang tiada tara dan duanya, ikan kakap merah, tongkol, gurita dan puluhan jenis ikan begitu berkembang biak di laut Indonesia, dengan jeli KML memberikan sentuhan inovatif, maka hasil laut Indonesia pun menjadi sebuah komoditas eksport ke manca negara, hebatnya lagi adalah tujuan eksport dari olahan ikan nusantara mampu menembus negara negara yang terkenal angker bila bicara tentang totalitas produk yang harus masuk ke negara tersebut.


Maka pasar Amerika Serikat, Uni Eropa dan juga Jepang mampu di tembus oleh KML dengan mutu produksi prima dan jempolan, kerja keras korporasi yang bermarkas kawasan industri Gresik ini, mempunyai berbagai olahan hasil laut, karena saya salah satu peserta KPK Gerebek edisi 16, maka tak tertolaklah rupa rupa hidangan hasil kreasi KML Food, dan rasanya jangan di tanya, enak pisan euy, swear deh!

Sejarah Berawal Dari Tuban


Dalam pameran UKM Ekspor yang berlangsung di Gedung Smesco beberapa waktu lalu, saya hadir bersama 14 kompasianer lainnya, ada juga admin KPK yaitu Bang Rahab Ganendra dan juga Bang Syaifudin, stand KML Food yang letaknya strategis membuat kami mudah untuk menemukannnya, ada Mbak Erlisativani yang begitu ramah mempersilahkan kompasianer untuk menempati meja yang telah disediakan, tak menunggu lama, hidangan berupa baso seafood pun terhidang, rasanya kenyal dan gurih gurih asem membuat peserta Gerebek KPK langsung On hehe, belum tuntas baso seafood ada lagi sebuah penganan bernama Kamaboko berbentuk bundar pipih, rasa ikannya yang gurih terasa menggoyang lidah, maka pagi itu para kompasianer pun terlihat sumringah.


Mbak Erli yang menerima para peserta KPK Gerebek dengan ramah(dokpri)

 


Beberapa jenak kemudian, Mbak Erli memperkenalkan perwakilan dari pihak KML Food yaitu Bapak Winanda Prima yang menjabat dirut PT Minaku Nasional Kualitas dan juga Pak Seno Hadi Purnomo sebagai Commercial Director KML Food , maka sambil menikmati camilan, Bapak Bapak yang murah senyum ini pun menceritakan perjalanan panjang, awal dari KML Food hingga saat ini. Tadinya Pak Winanda agak terkejut akan di gerebek KPK, namun setelah tahu KPK adalah Kompasianer Penggila Kuliner, maka tertawalah Pak Winanda dan dengan senang hati menceritakan bahwa KML Food memang benar benar merintis usahanya dari usaha kecil yang berawal dari daerah Tuban, di dirikan pada tanggal 18 Agustus 1994, pengolahan teri nasi menjadi titik awal yang akhirnya membuka jalan untuk terus berkembang.


Dengan pengalaman 21 tahun, KML Food kini telah memiliki pengolahan hasil laut serta perikanan, dan mulai juga dengan bisnis hortiluktura serta sayur sayuran, dan memiliki Strategic Business Unit(SBU) yang menopang ruang gerak korporasi KML Food untuk memberikan hasil optimal. Yang patut diacungi jempol adalah sebuah kemitraan yang lakukan dengan para nelayan, yaitu dengan cara melakukan kerja sama dan kemitraaan, tak tanggung tangung sekitar 250 ribu nelayan serta petani tambak di seluruh Indonesia dijadikan mitra bagi KML sehingga diharapkan para nelayan pun dapat meningkatkan taraf kehidupannya.


Setiap Tahun Ada Inovasi Produksi


Baso ikan dengan kuah asam yang menyegarkan(dokpri)

 


Rantai perusahaan akan terus berjalan dan berkembang dengan adanya terobosan terobosan baru atau inovasi, tak melulu bertumpu dengan satu produk yang sama dari tahun ke tahun, tampaknya KML Food pun tak ingin ketinggalan langkah untuk hal ini, seperti di utarakan dalam sebuah sesi tanya jawab yang berlangsung seru dan komunikatif, Pak Winanda Prima menjelaskan bahwa di setiap tahun selalu saja ada hal hal yang baru dan dihasilkan dari tangan tangan terampil para pekerja maupun pemilik dari KML Food, seak kemunculannya dua puluh satu tahun yang lalu, produk produk inovatif selalu hadir menjadi bagian dari KML Food.


Dimulai dari tahun 1999, awal menjelang era millenium ini, KML Food mendirikan pengolahan ikan dengan kapasitas produksi mendekati angka 38 ribu ton perhari, sebuah prestasi yang membanggakan mengingat usia KML masih belia saat itu, namun produk unggulan bisa dihasilkan, baik ikan laut maupun ikan tawar memiliki nilai jual yang kompetitif. Tak berhenti di unit pengolahan ikan semata, di tahun 2001 berdiri unit pengolahan udang yang berlokasi di daerah Gresik serta Makasar, dengan adanya pengolahan udang di dua tempat ini, semakin memperkuat brand KML sebagai pemain utama di bidang pengolahan ikan maupun hasil tambak.


Inovasi pun berlanjut di tahun tahun berikutnya, setelah sukses untuk hasil udang, di tahun 2003, pengolahan rajungan pun mulai di lirik KML, untuk hal ini korporasi pun menggandeng para nelayan yang berada di pantai utara Jawa dan Madura, pantai timur Sulawesi serta pantai selatan Kalimantan dengan kapasitas produksi mencapai 2000an ton daging rajungan yang berkualitas ekspor dan memasuki pasar pasar negara maju yang terkenal ketat dalam pengawasan produk yang masuk ke negara tujuan.


Di tahun tahun berikutnya gelontoran inovasi terus berkembang biak, tercatat di tahun 2005, KML pun mulai melirik olahan seafood dengan orientasi pasar eksport, mulai dari torpedo shrimp,crispy deli, spring roll meramaikan khazanah pasar bergengsi seperti Wallmart di Amerika Serikat, ternyata hasil karya anak negeri berjaya di manca negara. Tahun demi tahun berganti, namun inovasi tak surut dan malah terus menggurita, maka cerita manis tentang berkembang biaknya aneka olahan produk KML pun terus terdengar.


Hingga di tahun teranyar yaitu di tahun 2015, KML pun mengembangkan bakso sapi dan juga kamaboko atau fish cake, pengembangan produk bakso sapi ini adalah melengkapi dari pencapaian inovasi tahun tahun sebelumnya yang menghasilkan antara lain snack seafood, dan juga perkembangnya industri aneka sayuran di perusahaan KML Food.
Sungguh menarik mendengarkan kilas balik suksesnya KML Food sembari ditemanni aneka hidangan olahan laut yang terus mengalir ke meja kompasianer, maka tak tertolaklah hidangan teri kacang Balado, Takoyaki beku, Kamaboko dan juga kedelai Jepang bernama Edamame dengan tekstur berwarna hijau nan segar yang tentu saja menyehatkan bagi siapapun yang rutin mengkonsumsinya.


Setelah melakukan sesi tanya jawab dengan Pak Winanda juga pak Seno, Mbak Erli pun mempersilahkan para kompasianer untuk melakukan live tweet seputar acara gerebek, untuk live tweet kali ini para pemenangnya akan diberikan hadiah sebesar dua ratus ribu berbentuk voucher untuk dibelanjakan di stand KML Food, asyik bukan?


Belajar Sukses Dari KML Saat Optimalkan Kekayaan Laut Nusantara


Hasil laut nusantara yang mengagumkan,mantab gan(dokpri)

 


Acara KPK Gerebek 16 memberikan kesan yang mendalam bagi saya, bukan saja akhirnya mengenal Mbak Erlisativani yang murah senyum dan sangat ramah terhadap para peserta gerebek, juga lebih tahu KML Food dengan pemaparan Pak Winanda serta Pak Seno, dan yang pasti mencicipi hidangan super lezat dari produk produk KML tentunya. Ternyata laut Indonesia memiliki begitu banyak hasil yang melimpah, jika di kelola dengan optimal tak salah lagi merupakan sebuah keberuntungan yang tiada bertepi.


Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi negara adidaya dari hasil laut saja, luas lautan Indonesia dari Sabang hingga Merauke adalah aset yang tak semestinya dipunggungi atau di abaikan, jika menyimak kasus suksesnya KML dalam urusan pengolahan hasil laut, ada rasa optimisme bahwa kita bisa, kita mampu, contoh sukses KML adalah saat pertama kali beroperasi di tahun 1994, korporasi ini hanya mengandalkan satu jenis ikan saja, ikannya pun sering di anggap remeh, ya ikan teri nasi(chirimen), namun dengan ditempa pengalaman bertahun tahun, kini KML menjelma menjadi perusahaan yang memiliki unit unit pengolahan ikan, rajungan, udang hingga seafood olahan, dan itu dihasilkan dari laut Indonesia.


Seperti apa yang dikatakan Pak Winanda bahwa ia secara pribadi setuju dengan pemberantasan illegal fishing di laut nusantara karena pemancingan atau penangkapan ikan secara haram di laut Indonesia sangat merugikan nelayan nelayan tradisional. Maka beliau pun setuju dengan cara menteri Susi menenggelamkan kapal kapal nelayan asing yang merampok hasil laut di Indonesia.
Kisah sukses KML Food adalah inspirasi bagi perusahaan perusahaan lain yang terjun di dunia pengolahan hasil laut, keberhasilan pasti akan di raih bila bekerja keras dan itu dibuktikan oleh KML Food yang memiliki sejumlah merek dagang seperti, Prima Star, Daitsabu, Panorama, Kamaboko, Foody, Minaku serta Minakita, sukses memang tak dilalui dengan serta merta namun dengan kerja keras.
Dan akhirnya KML Food pun memetik hasil dari kerja keras bertahun tahun, kini pun KML memimpin pasar untuk ekspor olahan hasil laut, bravo.


Gerakan Sehat Dengan Ikan


Ikan adalah sumber protein yang tinggi, dengan kandungan gizi ikan yang tak kalah denga daging sapi, lagi pula harga ikan lebih murah dibanding dengan harga daging yang perkilonya diatas seratus ribu, di acara gerebek KPK kali ini memasang hastag Sehat Dengan Ikan adalah sebuah upaya memasyarakatkan olahan ikan maupun ikan segar kepada khalayak luas, selama ini di persepsikan bahwa dengan mengkonsumsi ikan nantinya akan terserang penyakit cacingan misalnya, mitos ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, mungkin saat itu agar rakyat di nusantara segan memakan ikan karena nantinya malah mendatangkan penyakit, sebuah mitos yang sungguh menyesatkan dari para penjajah agar rakyat jajahannya tetap bodoh karena kurang asupan gizi.


Sudah saatnya sekarang ikan menjadi menu utama di meja makan keluarga Indonesia, dan KML pun menyediakan berbagai menu dari olahan hasil laut nusantara, dengan mengkonsumsi ikan maka akan berdampak baik terhadap perkembangan tubuh manusia, itu lah mengapa adik balita di anjurkan untuk mengkonsumsi ikan dalam menu sehari hari, sukses terus untuk KML Food, semoga terus berjaya, terima kasih untuk admin KPK yang telah mengawal acara dengan lancar dan sukses, sampai ketemu di acara berikutnya, salam Madyang, salam Kenyang, hidup KPK!


Produk kualitas eksport dari KML Food, daging kepiting kalengan(dokpri)

 

 


Fish Cake atau Kamaboko yang gurih gurih nyoi(dokpri)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun