Teringat saat duduk di bangku SMA beberapa tahun silam,ada sebuah cerpen yang di muat di majalah internal sekolah,alur ceritanya mirip banget dengan serial Lupus yang pernah saya baca,redaksi majalah itu meloloskan cerpen tersebut dan di muatlah cerpen plagiat itu,mungkin redaksi bisa saja tak mengetahui bahwa cerpen yang di loloskan itu mengandung unsur plagiat namun percayalah mata awas pembaca tetaplah jeli.
Dan kasus plagiat pun menimpa seorang pesohor di negeri ini,opini Anggito Abimanyu dianggap menjiplak karya dari Hotbonar Sinaga,yang pernah di muat di media yang sama dengan tahun yang lebih dulu,mungkin kalau di pikir tidaklah mungkin Anggito melakukan hal 'bodoh' untuk semata mata mendapatkan honor dari tulisannya,mungkin akan berbeda jika saya yang nggak terkenal dan mengirimkan artikel pastilah selain di muat tentu saja ngarepin honor hehehe.
Namun tanpa kita sadari,daya ingat pembaca jauh lebih panjang dibanding para redaksi yang memutuskan layak atau tidak layaknya sebuah tulisan untuk kategori di muat,sering terjadi karena mata awas pembaca kerap menemukan plagiatisme,semua titik,koma dan tanda baca serta alur yang sama sangat mungkin kita tak bisa menyebut itu sebagai penjiplakan.Walau hanya penulis tingkat Kompasiana,saya bisa mersakan akan sulit menulis sama persis di tulisan terdahulu,sebagai ilustrasi ketika saya menulis artikel ini untuk Kompasiana,kalau di suruh mengulang tulisan,pasti hasilnya akan tidak sama,tata letak tanda baca,subtnassi tulisan akan juga berbeda,tak akan sama persis,cobain deh.
Di era digital,diera serba mudah melakukan hal copy paste adalah keniscayaan jika seseorang melakukan hal yang dianggap paling tabu di dunia literasi,menjiplak!
Semoga saya dan juga ribuan kompasianer lainnya tak ingin mencicipi istilah memalukan dengan membuat karya yang nggak original,tadi saya sempet baca di kompasiana,mending karya kita sendiri biar jelek tapi tidak menjadi plagiat,sebuah kutipan cerdas memang,da mata awas pembaca pun di kompasiana begitu banyak,sekali kita curang dan ketahuan sudah pasti para kompasianer pun akan tahu.
Tahu sendiri khan tabiat para kompasianer tercinta ini,bisa menjunjung sportifitas jika kita benar,dan jika kita melakukan plagiatisme sekali saja maka siap siap saja tiban tibanan komentar akan mampir di postingan anda dengan segera,maka waspadalah waspadalah jangan sembarangan copy paste bro,selamat pagi menjelang siang,salam santun dan tetap ngompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H