[caption id="attachment_319250" align="aligncenter" width="533" caption="Salah satu bagian kantor polisi(dok Pribadi)"][/caption]
Kehilangan kartu ATM di mesin atm dekat rumah hari minggu membuat saya jengkel,namun akhirnya saya harus bersabar,kalau pun marah-marah tentu saja atm yang tertelan mesin pun tak bisa kembali.Dan pada hari senin saya pun menuju kantor BRI yang berada kira kira lima kilometer dari tempat saya tinggal.BRI kantor cabang Pilar tepatnya,saya pun mengambil nomor urut customer service,menunggu sebentar nama saya pun dipanggil.
Lalu saya pun menceritakan kronologis terjadinya insiden tertelannya atm, petugas BRI pun menyarankan untuk membuat surat keterangan kehilangan dari kepolisian setempat,saya pun bertanya haruskah kantor polisi yang merujuk dimana saya tinggal,petugas BRI pun membolehkan dimana saja kantor polisi,begitu ucapnya.
Dan saya pun menuju kantor polisi yang paling dekat dengan kantor cabang BRI, mengendarai si biru. Hanya beberapa menit sudah tiba di kantor yang di tuju,sebenarnya saya rada rada ngeri ke kantor polisi,ini kali pertama saya berurusan dengan polisi,dulu sekali pernah ke kantor polisi untuk membuat surat kelakuan baik,syarat untuk bekerja tapi sudah lama sekali,sekarang saya harus ke kantor polsi tapi untuk melaporkan atm yang ketelan di mesin itu.
Saya pun bertanya kepada tukang parkir di mana lokasi pelaporan barang yang hilang,lalu saya menuju tempat di mana tukang parkir menunjukan jarinya,celingukan saya karena di papan penunjuk yang mengarahkan saya ke sebuah ruangan tak ada orang,namun di ruangan lainnya ada tiga orang polisi yang dua diantaranya asyik menghisap rokok, padahal ruangan ber ac.
Saya bertanya kepada polisi yang sedang menghadapi laptop dan saya di suruh bercerita tentang kronologis hilangnya atm,lalu si bapak polisi pun sigap mengetikan jarinya di atas keyboard komputer,lalu ia mengambil kertas dan terdengar suara printer bekerja.Saya di suruh membaca hasil dari print tadi,surat keterangan kehilangan pun jadi hanya beberapa menit.
Sebelum meninggalkan ruangan,bapak polisi yang tadi mengetik dan mengeprint surat,berkata dengan suara datar yang membuat saya tersenyum simpul,"Adminitrasi seikhlasnya Pak."
Hehehe itulah ujung peristiwa saat saya akan meninggalkan kantor polisi,dengan gerakan reflek saya pun mencabut dompet dan menyerahkan lembaran kertas bergambar pahlawan nasional dari Sumatera Barat,Tuanku Imam Bonjol.Lalu saya pun mengambil motor untuk kembali ke Bank.
Untuk cara kerjanya,pak polisi sudah memiliki kecepatan pelayanan,buktinya surat pun cepat terselesaikan,beruntung saya hanya lapor kehilangan atm,dan 'biaya adminitrasinya pun relatif kecil,tahu deh kalau saya kehilangan mobil,adakah adminitrasinya seikhlasnya,Allahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H