[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Celotehan Dinda Di Media Sosial(sumber photo:www.tribunews.com)"][/caption] Mungkin Dinda tak pernah menyangka,kekesalannya terhadap ibu hamil yang di unggah di media sosial akan menggerakan kebencian publik dunia maya kepadanya,sebuah postingan itu memacu pro kontra,tak tanggung tanggung,media online seperti kompas.com,tribunews.com,,forum.detik.com hingga merdeka.com pun mengulas tentang hal ini.Melihat PP Dinda rasanya dia orang belumlah mengalami hamil,dan kita menikmati tulisan Dinda dari kacamata wanita yang belum hamil. Ternyata pengalaman Dinda di commuter line bersam ibu hamil dan ia pun menuliskannya di media sosial,adalah hal yang sebenarnya ada keterkaitan dengan potret manusia manusia urban,kelompok inilah yang sesungguhnya sangat dekat dengan perilaku kita sehari hari,dan bahkan kita adalah pelaku langsung.Pernah mendengar cerita teman betapa beratnya perjuangan untuk sampai ke tempat tujuan dengan mempergunakan kereta. Bergumul dengan ratusan orang,adu tempat duduk,keretanya mogok,dan bahkan ngantri karcis yang di jaga oleh tentara,belum lagi sensasi menjadi ataper dengan resiko nyawa sebagai taruhannya.Manusia urban yang tiap hari berseliweran secara cepat antar kota,bisa jadi ia tinggal di Bekasi dan bolak balik ke Jakarta,atau dari daerah sekitar ibukota yang tentu saja harus bekerja dengan jarak relatif jauh. Transportasi di Jabodetabek memang sangat memungkinkan untuk berbuat egois,melupakan sisi humanis dari seseorang,begitu pula dengan fenomena media sosial,setiap orang yang mempunyai gadget misalnya,bisa saja mempunyai 3 atau 4 akun medsos.Generasi medsos ini pun mewabah,semua di tuliskan,semua di postingkan,dari aneka makanan,kejadian dan apa saja. Inilah dunia urban,dunia yang sepertinya sibuk sekali,sering berinterkasi dengan teman teman yang jauh,namun teman teman dekat malah terkadang nyaris tak bertegur sapa,kita kadang tahu peristiwa ribuan kilometer jauhnya dari tempat tinggal,sedangkan berita kematian tetangga pun kita baru tahu setelah seminggu lamanya. Saya tidak menyalahkan Dinda sepenuhnya,namun memang itulah fenomena yang sedang kita alami. Buramnya potret kemanusiaan manusia urban,pada akhirnya seolah menggerus rasa empati yang sesungguhnya pasti selalu ada di dada setiap insan,dengan persaingan yang begitu ketat,mungkin lambat laun rasa empati sedikit demi sedikit meluntur,tapi kok ya aneh juga 'memusuhi'wanita hamil saat berada di commuter line. Tapi saya mendengar juga malah ada yang modus menjadi wanita hamil hanya untuk mendapatkan tempat duduk saja,waduuuh! Sambil berharap sistem transportasi di Jabodetabek membaik,serta berharap lagi agar setiap postingan atau apapun yang di tulis di media sosial apapun,semoga penggunanya tetap berperilaku santun,cerdas dan tak sembarangan berkomentar yang pada akhirnya membuat dirinya menjadi cemoohaan,semoga manusia urban semua menjadi manusia hebat dan berguna untuk sesama,dan tak menampilkan potret buram namun menampilkan poto cantik yang menyenangkan untuk di pandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H