Kenangan Mei selalu memberikan efek kesedihan,dan 16 tahun yang lalu di medio 15,16,17 Mei tahun 1998,tak terbayang petaka menghampiri toko di mana saya bekerja mengalami nasib naas saat itu,tepatnya tanggal 15 Mei hari Jum'at,memang saya tidak berada di tkp karena sedang cuti tahunan,namun cerita dari teman teman yang menyaksikan langsung,betapa kengerian tergambar dari wajah teman saya yang bercerita.
Kamis malam suasana Cikarang sudah sedikit mencekam,beberapa orang orang yang tak dikenal masuk dari arah stasiun Cikarang namun mereka bukanlah orang yang biasa berada di Cikarang,mulai Jum'at pagi suasana semakin ramai dan mereka pun mulai mengepul areal pertokoan Pasar Baru yang letaknya bersisian dengan terminal Cikarang.Seusai sholat Jum'at massa semakin ramai mengepung Pasar baru di mana toko tempat saya bekerja pun ada di sana,entah siapa yang mengomando,ramai ramai massa menjarah toko di Pasar Baru Cikarang,toko elektronik,toko pakaian dan pasar swalayan tempat kami bekerja tak luput dari incaran para penjarah.
Dan puncaknya seluruh areal pertokoan Pasar Baru Cikarang di bakar dan di jarah,serbuan massa begitu massive namun petugas keamanan dari kepolisian dan tentara tak mampu membendung lautan massa yang beringas,semua yang bisa diambil maka digasak pula tanpa ampun,beberapa teman bercerita banyak sekali massa yang entah dari mana datangnya tiba tiba saja meruah tanpa bisa di cegah,maka toko tempat kami bekerja menjadi tempat jarahan,bahkan mereka menjarah pakaian sekalian dengan gawang tempat mendisplay.
Api membumbung tinggi,konsentrasi massa begitu banyak di Pasar Baru Cikarang,si jago merah melalap apa saja yang menghadang,dan toko pun musnah di makan api,ketika saya berada di lokasi di hari Minggu,kepulan asap masih tersisa,namun bangunan itu telah hancur menyisakan puing puing,kepedihan bagi semua yang menggantungkan pekerjaannya di Pasar Baru Cikarang.
Kenangan pahit Mei memang sudah berlalu,bahkan dua tahun setelah dibakar,pusat perbelanjaan didirikan kembali diantara sisa sisa bangunan yang terbakar,Mei 1998 adalah kenangan pahit bagi kami saat itu,yang jadi pertanyaan kami adalah,kemana aparatur penegak hukum berada,kemana tentara kita yang di kenal gagah berani itu,ini yang masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab hingga kini.
Semoga tragedi Mei menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini,kenapa bangsa yang besar ini tak berdaya mencegah amuk massa?padahal tentara atau polisi yang kita tahu sangatlah luar biasa mengantisipasi segala hal yang mengundang rusuh,tapi di bulan Mei 1998 tentara kita tak cukup ampuh mencegah rusuh di Jabodetabek,tanya kenapa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H